Kamis 08 Jun 2023 11:36 WIB

Vladimir Putin akan Terima Delegasi Afrika yang Upayakan Penyelesaian Konflik di Ukraina

Rusia dan Afrika memperkuat posisi mereka sebagai pusat dunia multipolar.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Rusia Vladimir Putin akan menerima delegasi Afrika yang akan mengusulkan inisiatif penyelesaian konflik di Ukraina.
Foto: AP Photo/Gavriil Grigorov, Sputnik, Kremlin P
Presiden Rusia Vladimir Putin akan menerima delegasi Afrika yang akan mengusulkan inisiatif penyelesaian konflik di Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin akan menerima delegasi Afrika yang akan mengusulkan inisiatif penyelesaian konflik di Ukraina. Putin telah menyampaikan persetujuan untuk menerima delegasi tersebut saat melakukan percakapan dengan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa.

"Mereka (Putin dan Ramaphosa) membahas isu-isu terkait inisiatif Afrika yang terkenal untuk menemukan cara menyelesaikan konflik Ukraina. Disepakati bahwa Vladimir Putin akan menerima delegasi dari sejumlah kepala negara Afrika dalam waktu dekat,” kata layanan pers Kremlin, Rabu (7/6/2023), dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.

Baca Juga

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyampaikan terima kasih kepada negara-negara Afrika yang tidak bergabung dengan kampanye anti-Rusia. "Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada mitra Afrika kami yang tidak membiarkan diri mereka terseret ke dalam kampanye anti-Rusia dan yang telah mengambil posisi seimbang dalam krisis keamanan Eropa," kata Lavrov, Rabu lalu.

Dia mengungkapkan, Rusia dan Afrika memperkuat posisi mereka sebagai pusat dunia multipolar. "Sebagai teman sejati, kami membangun kerja sama atas dasar kesetaraan, menghormati hukum internasional, dan tidak mencampuri urusan dalam negeri. Rusia memberikan bantuan yang jujur kepada negara-negara di benua itu dalam memperkuat kedaulatan mereka, memastikan keamanan dan pertumbuhan ekonomi,” ucap Lavrov.

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengungkapkan sejumlah pemimpin Afrika, terdiri atas Afrika Selatan, Mesir, Komoro, Senegal, Uganda, Zambia, telah melakukan pertemuan pada Senin (5/6/2023). Mereka sepakat membentuk tim perdamaian beranggotakan enam orang. Tim tersebut akan diutus menemui Presiden Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk mengupayakan gencatan senjata.

"Presiden (Ramaphosa) mengonfirmasi ketersediaan mereka (tim perdamaian untuk melakukan perjalanan ke Ukraina dan Rusia pada pertengahan Juni," kata Kantor Kepresidenan Afrika Selatan, Selasa (6/6/2023) lalu.

Menurut Ramaphosa, menteri luar negeri dari masing-masing negara akan menyelesaikan elemen peta jalan menuju perdamaian. Namun, dia tak menyinggung tentang kapan tepatnya tim perdamaian Afrika bakal bertolak ke Kiev dan Rusia. 

Pada Mei lalu, Ramaphosa mengatakan, Vladimir Putin dan Volodymyr Zelenskyy sama-sama setuju untuk menerima tim perdamaian Afrika beranggotakan enam orang. Afrika adalah kawasan yang turut terdampak peperangan antara Rusia dan Ukraina. Negara-negara Afrika sangat terpukul oleh kenaikan harga biji-bijian dan dampak perang terhadap perdagangan dunia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement