Kamis 08 Jun 2023 12:48 WIB

PLN Setor Dividen Rp 2,19 Triliun dan Pajak Rp 35,33 Triliun ke Negara

Pada 2022 PLN mampu mencatatkan kinerja keuangan terbaik sepanjang sejarah perusahaan

Red: Gita Amanda
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (8/6/2023), mengatakan PLN sebagai perusahaan BUMN berkomitmen untuk terus berkontribusi lebih pada negara dan masyarakat.
Foto: Dok PLN
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (8/6/2023), mengatakan PLN sebagai perusahaan BUMN berkomitmen untuk terus berkontribusi lebih pada negara dan masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) menyetor dividen Rp 2,19 triliun dan pajak perusahaan sebesar Rp 35,33 triliun kepada negara sebagaimana hasil keputusan rapat umum pemegang saham (RUPS) PLN Tahun Buku 2022 di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (7/6/2023).

Dalam RUPS itu disepakati setoran dividen PLN kepada negara sebesar Rp 2,19 triliun, meningkat sebesar 191,7 persen dari Rp 750 miliar pada 2021. Selain itu, setoran pajak hingga Rp 35,33 triliun atau meningkat sebesar 13,1 persen dibandingkan pada 2021.

Baca Juga

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (8/6/2023), mengatakan PLN sebagai perusahaan BUMN berkomitmen untuk terus berkontribusi lebih pada negara dan masyarakat, salah satunya melalui peningkatan performa dari sisi keuangan.

Hal itu terlihat pada laporan keuangan tahun 2022 di mana PLN mampu mencatatkan kinerja keuangan terbaik sepanjang sejarah perusahaan dengan laba bersih mencapai Rp 14,44 triliun.

"Di balik capaian kinerja keuangan yang kami torehkan, transformasi yang dilakukan korporasi menjadi kunci melewati masa-masa sulit. Hasilnya, walaupun menghadapi kerugian kurs hampir Rp 20 triliun, penerimaan laba kami tahun 2022 tetap meningkat 124 persen dari target," ujar Darmawan.

Menurut Darmawan, faktor utama peningkatan laba bersih PLN ialah peningkatan penjualan listrik yang mencapai 6,3 persen atau total 273,8 terawatt hour (TWh) sehingga berdampak pada kenaikan pendapatan penjualan listrik hingga 7,7 persen dari Rp 288,8 triliun di 2021 menjadi Rp 311,1 triliun di 2022.

Peningkatan penjualan listrik tersebut didominasi dari pelanggan sektor industri, di mana konsumsi listrik meningkat sebesar 24,54 persen dan sektor bisnis yang meningkat sebesar 22,47 persen.

"Ini merupakan bukti bahwa PLN adalah jantungnya perekonomian Indonesia. Kami selalu siap menyediakan listrik andal untuk mendukung produktivitas pelanggan," ujar Darmawan.

Ia menilai peningkatan kinerja PLN itu akan memberikan multiplier effect. Selain mendorong perekonomian masyarakat, juga akan memberikan kontribusi perusahaan kepada negara. "Kami optimistis akan melanjutkan kinerja yang terbaik pada tahun ini dan tahun selanjutnya. PLN akan berupaya optimal dalam mengelola operasional maupun kinerja keuangan sehingga bisa memberikan kontribusi yang lebih lagi ke negara," kata Darmawan.

Umroh plus wisata ke mana nih, yang masuk travel list Sobat Republika di Tahun 2024?

  • Turki
  • Al-Aqsa
  • Dubai
  • Mesir
  • Maroko
  • Andalusia
  • Yordania
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement