Kamis 08 Jun 2023 12:58 WIB

Dorong Penyelesaian Perbatasan RI-Malaysia, Jokowi: Mumpung Presidennya Masih Saya

RI-Malaysia menyepakati batas laut territorial.

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Nidia Zuraya
Presiden Joko Widodo (kanan) berbicara dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.
Foto: Willy Kurniawan/Pool Photo via AP
Presiden Joko Widodo (kanan) berbicara dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim agar segera menyelesaikan negosiasi wilayah perbatasan darat Segmen Sebatik dan Segmen Sinapad Sesai. Jokowi menyebut, percepatan penyelesaian negosiasi perlu dilakukan mumpung Indonesia masih dipimpin olehnya.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam konferensi pers bersama usai pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim di Seri Perdana, Kuala Lumpur, Malaysia pada Kamis (8/6/2023).

Baca Juga

“Saya juga berharap negosiasi perbatasan lainnya termasuk di darat, (Pulau) Sebatik, kemudian Sinapat selesai juga bisa segera diselesaikan. Mumpung Perdana Menterinya Datuk Sri Anwar Ibrahim dan di Indonesia Presidennya masih Jokowi,” lanjutnya.

Presiden Jokowi pun menyambut baik penyelesaian negosiasi batas laut territorial di Laut Sulawesi dan juga Selat Malaka bagian selatan yang telah berlangsung selama 18 tahun. Menurutnya, penyelesaian negosiasi batas laut kedua negara ini berkat kerja cepat dari PM Anwar Ibrahim.

“Saya menyambut baik penyelesaian negosiasi batas laut teritorial di Laut Sulawesi, di Selat Malaka bagian selatan, setelah 18 tahun proses negosiasi, 18 tahun. Bisa diselesaikan ini alhamdulillah, berkat Sri Anwar Ibrahim yang bekerja cepat dibantu para menteri,” ujar Jokowi.

Selain penyelesaian negosiasi perbatasan, kedua pemimpin negara juga sepakat menyelesaikan Memorendum of Understanding (MoU) terkait perjanjian lintas batas (border crossing agreement), kesepakatan perdagangan perbatasan (border trade agreement), dan juga sertifikasi halal, serta kerja sama promosi investasi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement