Kamis 08 Jun 2023 13:14 WIB

Indonesia-Malaysia Bentuk Mekanisme Khusus Selesaikan Masalah Pekerja Migran

Jokowi mendorong agar community learning center di Semenanjung segera diwujudkan.

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Nidia Zuraya
Foto selebaran yang disediakan oleh Departemen Penerangan Malaysia menunjukkan Menteri Luar Negeri Malaysia Zambry Abdul Kadir (kanan tengah) menyapa Presiden Joko Widodo (kiri tengah), saat ia tiba bersama  Iriana (kedua dari kiri) di Kompleks Bunga Raya di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) di Sepang, Malaysia, Rabu (7/6/2023). Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja selama dua hari ke Malaysia.
Foto: EPA-EFE/INFORMATION DEPARTMENT OF MALAYSIA
Foto selebaran yang disediakan oleh Departemen Penerangan Malaysia menunjukkan Menteri Luar Negeri Malaysia Zambry Abdul Kadir (kanan tengah) menyapa Presiden Joko Widodo (kiri tengah), saat ia tiba bersama Iriana (kedua dari kiri) di Kompleks Bunga Raya di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) di Sepang, Malaysia, Rabu (7/6/2023). Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja selama dua hari ke Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dan Malaysia sepakat membentuk mekanisme khusus bilateral untuk menyelesaikan masalah-masalah pekerja migran Indonesia (PMI). Jokowi pun menghargai komitmen Perdana Menteri Anwar Ibrahim untuk memperkuat perlindungan serta penegakan hukum yang adil bagi pekerja Indonesia.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam konferensi pers bersama seusai pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim di Seri Perdana, Kuala Lumpur, Malaysia, pada Kamis (8/6/2023). “Saya dan Pak Anwar sepakat untuk membentuk mekanisme khusus bilateral untuk menyelesaikan masalah-masalah pekerja migran Indonesia,” kata Jokowi.

Baca Juga

Selain itu, Jokowi juga mendorong agar community learning center di Semenanjung segera diwujudkan dan implementasi kebijakan one channel system harus dioptimalkan.

“Saya juga mendorong community learning center di Semenanjung segera diwujudkan dan WNI yang ada di depo imigrasi juga bisa segera dipulangkan serta one channel system harus dioptimalkan,” kata Jokowi.

Dalam pertemuan bilateral ini juga dibahas mengenai kolaborasi untuk melawan diskriminasi kelapa sawit dan berbagai komoditas kedua negara lainnya. Jokowi pun menghargai dilakukannya joint mission Indonesia-Malaysia ke Brussel.

“Kolaborasi semacam ini harus terus diperkuat, jangan sampai komoditas-komoditas yang dihasilkan oleh Malaysia, oleh Indonesia didiskriminasi di negara lain,” ujar Jokowi.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement