REPUBLIKA.CO.ID, ADIUN -- Volume air Waduk Dawuhan yang ada di Desa Plumpungrejo, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mulai menyusut hingga 35 persen dari kapasitas. Kondisi ini akibat curah hujan yang rendah seiring memasuki musim kemarau 2023.
"Jumlah penyusutan volume air diperkirakan mencapai 2,6 juta meter kubik atau sekitar 35 persen, dari kapasitas normal 3,9 juta meter kubik," ujar Petugas Operasional Waduk Dawuhan Agung Wirasat di Madiun.
Menurut dia, penyusutan volume air waduk itu disebabkan karena memasuki musim kemarau yang disertai dengan potensi kekeringan panjang dan curah hujan yang rendah.
Meski menyusut, volume air saat ini masih bisa mengaliri kebutuhan pertanian warga petani setempat. Sesuai data, Waduk Dawuhan mengaliri seluas 1.273 hektare lahan pertanian di 3 kecamatan, yakni Kecamatan Madiun, Wonoasri, dan Balerejo.
"Untuk besar atau kecilnya debit air yang disalurkan, mengikuti kebutuhan pertanian sejumlah warga desa setempat," kata dia.
Agung menjelaskan, biasanya aliran air waduk akan ditutup pada bulan delapan, Agustus. Namun, jika sebelum bulan itu volume air waduk hanya tersisa 200 ribu meter kubik, pintu air terpaksa sudah harus ditutup untuk kepentingan pemeliharaan tubuh bendungan dan menghindari kerusakan bangunan.
Sesuai prediksi, diperkirakan pada kemarau 2023 ini sistem pengairan di Waduk Dawuhan dapat berjalan normal. Namun, jika kemarau panjang terjadi, sewaktu-sewaktu air waduk dapat ditutup.