Kamis 08 Jun 2023 17:55 WIB

Ragam Cerita Pembimbing Ibadah Tuntun Bimbing Jamaah Haji Uzur di KKHI 

Jamaah haji yang uzur tetap mendapat bimbingan ibadah selama di KKHI

Jamaah haji Indonesia di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Rabu (7/6/2023)
Foto: Republika/Fuji E Permana
Jamaah haji Indonesia di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Rabu (7/6/2023)

Oleh : Fuji E Permana. reporter Republika.co.id dari Makkah Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH – Jamaah haji Indonesia yang sakit dirawat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah. Mereka yang sakit adalah jamaah haji uzur, artinya jamaah haji yang berhalangan sehingga diberikan keringanan dalam menunaikan kewajiban beribadah.

Pembimbing Ibadah Jamaah Uzur di KKHI Makkah, Munawarah (32 tahun) menceritakan bahwa perlu kesabaran dan kelembutan untuk membimbing jamaah haji uzur. 

Baca Juga

Munawarah mengatakan, umumnya jamaah haji yang sakit merasa kelelahan fisiknya karena dari Madinah ke Makkah langsung masuk KKHI.

"Kadang mereka (jamaah haji lansia dan uzur) enggak mau sholat, kita ingatkan untuk sholat juga, mereka tidak mau sama sekali, itu (tantangan) yang paling sulit agar gimana caranya supaya mereka ini mau sholat," kata Munawarah bercerita kepada Republika di KKHI Makkah, Rabu (7/6/2023).

Ia menyampaikan, pembimbing ibadah jamaah uzur di KKHI terus berupaya membantu dan membimbing jamaah haji agar mau melaksanakan sholat. Meski sulit, tapi ada tekniknya supaya jamaah haji lansia yang sakit mau tetap sholat.

Ia menjelaskan bahwa banyak jamaah haji lansia dan uzur tidak tahu kalau di KKHI termasuk wilayah tanah haram (Tanah Suci) sehingga kurang semangat melaksanakan sholat. Maka para pembimbing ibadah mengedukasi mereka dan memberi tahu bahwa sholat di KKHI dan di hotel juga sama seperti sholat di Tanah Suci.

"Ibu ini mau ibadah haji, walau ibu di rumah sakit (KKHI),  kita masih di daerah tanah haram (Tanah Suci). Oh gitu ya, kalau kita sholat apakah sama dengan sholat di tanah haram (Tanah Suci), akhirnya jamaah haji uzur pelan-pelan mau sholat," ujar Munawarah.

Munawarah juga menceritakan, belum lama ini ada dua jamaah haji perempuan lansia berusia 67 tahun dan 85 tahun. Jamaah haji yang berusia 67 tahun sudah dipulangkan ke hotel karena sudah tertangani demensianya sehingga jamaah haji yang berusia 85 tahun ingin ikut pulang, sehingga dia tidak mau tidur semalaman.

Jamaah haji yang demensia itu ada yang ingin pulang ke kampung halamannya karena merasa bosan. Satu lagi sering mengamuk karena selama di hotel kamarnya berpisah dengan suaminya, jadi dia perlu didampingi suami agar tenang.

"Kemarin-kemarin kalau dalam sholat lima waktu, ada yang tidak tayamum karena fisiknya sehat, tapi sebelum wudhu beliau mau mandi dulu padahal sudah mandi sebelumnya (perasaannya belum mandi karena demensia), tapi kalau dengar azan beliau pasti mau sholat, ingatan ibadahnya masih kuat," jelas Munawarah.

Baca juga: Terpikat Islam Sejak Belia, Mualaf Adrianus: Jawaban Atas Keraguan Saya Selama Ini

Munawarah menceritakan, ada juga jamaah haji uzur yang mengidap diabetes, dia tidak mau sholat. Kalau dibimbing untuk sholat, dia mau sholat tapi ketika pembimbing pergi sebentar saja sholatnya tidak dilanjutkan. Memang yang seperti ini perlu dibimbingan dari awal sampai selesai sholat.

Munawarah mengaku, meski banyak tantangan saat menjadi pembimbing jamaah haji uzur di KKHI tetap ikhlas melayani. Baginya, semua jamaah haji lansia adalah orang tuanya.

"Sesuai dengan tagline tahun ini, haji ramah lansia, di bimbingan teknis begitu, mereka adalah orang tua kita jadi kita memperlakukan mereka seperti orang tua kita," kata Munawarah.  

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement