REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Paguyuban Asep Dunia akan menggelar kegiatan di SOR RAA Adiwijaya, Kabupaten Garut, pada 15-16 Juli 2023. Kegiatan yang bertujuan sebagai ajang silaturahmi itu ditargetkan dihadiri oleh setidaknya 5.000 orang bernama Asep.
Wakil Presiden Paguyuban Asep Dunia, Asep Jaelani, mengatakan, silaturahmi hanyalah salah satu tujuan digelarnya kegiatan itu. Terdapat tujuan lain yang ingin dicapai, yaitu mengembalikan kembali nama Asep.
"Kan nama Asep sudah mulai luntur. Mudah-mudahan dengan ini, dikembalikan lagi, muncul Asep junior yang baru," kata dia saat dihubungi Republika, Rabu (7/6/2023).
Ia menilai, nama Asep itu mengandung makna yang banyak. Ia mencontohkan, huruf a yang dari nama Asep berarti agama. Sementara huruf s adalah sosial budaya, e adalah ekonomi, dan p adalah pendidikan.
"Karenanya, nama Asep itu mengandung empat nilai itu," kata dia.
Asep menambahkan, nama Asep tak jarang diidentikan dengan kasep (tampan) dalam bahasa Sunda. "Alhamdulillah, Asep tek karasep (Asep tuh tampan)," kata dia seraya tertawa.
Mengutip website Paguyuban Asep Dunia, perkumpulan yang lahir pada 2008 itu tak lain bertujuan untuk melestarikan nama Asep. Mengingat, nama Asep mulai jarang digunakan oleh orang tua untuk anaknya. Paguyuban Asep Dunia kemudian lahir menjadi gerakan sosial yang, alih-alih eksklusif, justru makin masif dan melakukan kegiatan konkret.
Dalam website itu pula dijelaskan bahwa nama Asep dalam berasal dari kata kasep dalam bahasa Sunda, yang berarti ganteng. Nama Asep seringkali mempunyai turunanannya seperti Acep, Atep dan Cecep.