REPUBLIKA.CO.ID, PRAHA -- West Ham United mengakhiri puasa gelar di kompetisi Eropa dengan keberhasilan merengkuh titel UEFA Conference League, Kamis (8/6/2023) dini hari WIB. Di partai final, yang digelar di Stadion Fortuna Arena, Praha, Ceko, the Hammers memetik kemenangan dramatis atas klub asal Italia, Fiorentina, 2-1.
The Hammers unggul terlebih dahulu via gol penalti Said Benrahma pada menit ke-62. Namun, lima menit berselang, Fiorentina bisa menyamakan kedudukan via gol Giacomo Bonaventura. Eks gelandang AC Milan itu melepaskan sepakan dari dalam kotak penalti the Hammers.
Jarred Bowen tampil sebagai pahlawan kemenangan the Hammers. Memanfaatkan serangan balik cepat, gelandang asal Inggris itu mencetak gol pada menit pertama masa injury time babak kedua. Gol itu menjadi gol terakhir di laga ini sekaligus memastikan kemenangan the Hammers.
Kemenangan ini mengantarkan West Ham ke tangga juara UEFA Conference League. Ini menjadi kali pertama klub asal London Timur itu kembali merasakan gelar juara di kompetisi Eropa sejak 1965 silam, tepatnya saat merebut titel Piala Winners. Penantian selama setengah abad lebih atau tepatnya 58 tahun pun berakhir.
Tidak hanya itu, gelar juara UEFA Conference League ini juga menjadi titel major pertama the Hammers sejak meraih gelar juara Piala FA pada 1980 silam. Kesuksesan the Hammers di kompetisi kasta ketiga antarklub Eropa pun dinilai tidak lepas dari tangan dingin pelatih asal Skotlandia, David Moyes.
Kapten sekaligus gelandang West Ham, Declan Rice, pun menilai Moyes layak dianggap sebagai salah satu pelatih terbaik yang pernah menukangi the Hammers. Tidak hanya soal keberhasilan mengakhiri puasa gelar, Moyes juga terbukti mampu mengangkat performa the Hammers.
''Saya ingin menyoroti peran pelatih (Moyes) dalam kesuksesan ini. Saya rasa, dia menjadi salah satu pelatih terbaik yang pernah menangani West Ham United. Sejujurnya, dia layak mendapatkan pengakuan tersebut,'' kata Rice kepada BT Sport seusai laga final UEFA Conference League.
Moyes bukan tanpa tantangan selama menukangi the Hammers. Pada sepanjang musim ini, eks pelatih Manchester United itu terus berada dalam sorotan. Tuntutan dari fan the Hammers kepada manajemen klub untuk memecat Moyes pun terus bermunculan. Desakan ini tidak terlepas dari performa mengecewakan Declan Rice dan kawan-kawan di pentas Liga Primer Inggris musim ini.
Hanya mampu memetik empat kemenangan di 15 laga awal Liga Primer Inggris musim ini, the Hammers sempat terpuruk di papan bawah klasemen sementara. West Ham akhirnya bisa bertahan di pentas Liga Primer Inggris dan finish di peringkat ke-14 klasemen akhir musim ini.
''Ada momen saat dia terus mendapatkan ujian. Pada tahun ini, kelompok suporter menginginkan dia dipecat karena tidak bisa membawa hasil apik. Namun, jika Anda melihat kiprahnya di klub ini, dia datang dan menyelamatkan kami dari ancaman degradasi sebanyak dua kali. Dia juga membawa tim ini tampil di kompetisi Eropa, dan akhirnya menjadi juara di kompetisi ini,'' ujar Rice.
Gelandang asal Inggris itu merujuk pada kesempatan pertama Moyes menukangi the Hammers. Pada November 2017, Moyes ditunjuk manajemen klub untuk bisa membawa the Hammers keluar dari zona degradasi. Pada akhir musim 2017/2018, Moyes berhasil mengantarkan the Hammers finish di peringkat ke-13.
Namun, manajemen klub memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak eks pelatih Everton tersebut. Pada Desember 2019, Moyes kembali ditunjuk menangani The Hammers. Pelatih berusia 60 tahun itu pun mengemban misi serupa, menyelamatkan West Ham United dari ancaman degradasi. Hasilnya, the Hammers mampu bertahan di Liga Primer Inggris.
Pada musim berikutnya, Moyes bahkan mampu mengantarkan West Ham United finish di peringkat keenam Liga Primer Inggris. The Hammers pun berhak tampil di pentas Liga Europa pada musim lalu dan mengakhiri kompetisi tersebut di babak empat besar.