Jumat 09 Jun 2023 08:43 WIB

Mengapa Gen Z Kurang Berminat Investasi Emas?

Emas merupakan instrumen investasi paling aman, bahkan tahan inflasi.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Natalia Endah Hapsari
CEO PT Hartadinata Abadi Sandra Sunanto secara resmi merilis aplikasi Emaskita di Jakarta, Kamis (8/6/2023).
Foto: Republika/Gumanti
CEO PT Hartadinata Abadi Sandra Sunanto secara resmi merilis aplikasi Emaskita di Jakarta, Kamis (8/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Minat Gen Z untuk berinvestasi emas atau logam mulia dinilai masih rendah dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya. Merujuk pada data perusahaan emas PT Hartadinata Abadi, persentase konsumen Gen Z masih di angka 30 persen dengan pembelian gramasi kecil antara 0,1 hingga 1 gram.

“Sisanya (sekitar 70 persen) konsumen kami itu generasi baby boomers atau istilahnya old money. Mereka juga biasanya beli emas dalam gramasi yang lebih besar,” kata Thendra Chrisnanda, Direktur Investor Relations PT Hartadinata Abadi di Jakarta, Kamis (8/6/2023).

Baca Juga

Untuk menggaet kaum Gen Z dalam berinvestasi emas, PT Hartadinata Abadi telah merilis aplikasi Emaskita. Thendra berharap, kehadiran aplikasi ini bisa menjadi one stop shopping emas yang anti-ribet, sehingga mendorong minat dari kalangan muda. "Aplikasi ini sangat memudahkan. Dari rumah sudah bisa beli emas, dan produknya diantar ke rumah, keamanannya juga terjamin," kata Thendra.

Dengan diluncurkannya aplikasi Emaskita, ia optimistis kontribusi bisnis digital PT Hartadinata Abadi akan terus tumbuh. Apalagi di tahun 2023, pihaknya sudah mencatat peningkatan pendapatan dari bisnis digital sebesar 30 hingga 50 persen dibandingkan tahun 2022.