Jumat 09 Jun 2023 06:49 WIB

Hilirisasi Tambang Sampai Bioteknologi, Ini Industri Prioritas RPJPN 2025-2045

Terdapat lima kelompok industri prioritas yang ditetapkan dalam RPJPN 2025-2045.

Rep: Novita Intan/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam acara Rektor Berbicara Untuk Indonesia Emas 2045 di Gedung Bappenas Jakarta, Selasa (6/6/2023) sore.
Foto: Republika/Dian Fath Risalah
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam acara Rektor Berbicara Untuk Indonesia Emas 2045 di Gedung Bappenas Jakarta, Selasa (6/6/2023) sore.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengungkapkan, terdapat lima kelompok industri prioritas yang telah ditetapkan dalam Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045. Pertama adalah industri berbasis sumber daya alam, meliputi industri berbasis agro (pertanian, perkebunan, kehutanan), industri berbasis hilirisasi tambang, serta industri berbasis sumber daya laut.

Kedua, industri dasar yang mencakup industri kimia dasar dan industri logam. Ketiga, industri berteknologi menengah-tinggi, termasuk industri perkapalan, industri kedirgantaraan, industri otomotif dan alat angkut, industri pertahanan, industri alat kesehatan, industri produk kimia dan farmasi, industri mesin dan perlengkapan, dan industri elektronik.

Baca Juga

Keempat, industri barang konsumsi berkelanjutan yang mencakup industri makanan dan minuman, industri tekstil dan produk tekstil, serta industri alas kaki. Terakhir, industri berbasis inovasi dan riset, yaitu industri berbasis bio dan bioteknologi.

“Visi Indonesia Emas 2045 yakni Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan akan terwujud melalui kemajuan industri yang selaras dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat Indonesia,” ujar Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam keterangan tulis, Jumat (9/6/2023).

Industrialisasi disebut terlaksana sesuai karakteristik wilayah yang terbagi menjadi tujuh koridor ekonomi, yakni Koridor Ekonomi Sumatera yang mencakup industri berbasis sumber daya alam dan hub ekonomi biru barat Indonesia, lalu Koridor Ekonomi Jawa yang mencakup industri berbasis inovasi, riset dan teknologi, lantas Koridor Ekonomi Bali-Nusa Tenggara sebagai pintu gerbang pariwisata dan ekonomi kreatif Nusantara.

Koridor Ekonomi Kalimantan menjadi superhub ekonomi Nusantara, Koridor Ekonomi Sulawesi berfungsi sebagai penunjang ekonomi Ibu Kota Negara (IKN) dan industri berbasis SDA, Koridor Ekonomi Maluku menjadi hub ekonomi biru timur Indonesia, serta Koridor Ekonomi Papua yang digunakan untuk industri kimia dasar dan agro.

“Ada comparative advantage, juga ada competitive advantage yang menyertainya, pusat industri merata, sesuai potensi dan kekuatannya,” ucapnya.

Dalam RPJPN 2025-2045, Indonesia disebut telah menetapkan sejumlah industri prioritas untuk menjawab tantangan industri dan ekonomi, terutama mewujudkan Indonesia menjadi high-income country dalam kurun waktu 15-17 tahun ke depan.

Gross National Income per kapita Indonesia perlu dinaikkan hingga 30.300 dolar AS agar menjadi negara maju,” ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement