Jumat 09 Jun 2023 07:30 WIB

Lembaga Bantuan AS Tangguhkan Bantuan ke Ethiopia

AS masih menjadi pendonor humanitarian terbesar Ethiopia.

Rep: Lintar Satria, Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Seorang perempuan Ethiopia menyortir bantuan pasokan makanan (ilustrasi). Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) menangguhkan bantuan pangan ke Ethiopia karena donasinya dialihkan dar
Foto: Claire Nevill/WFP via AP
Seorang perempuan Ethiopia menyortir bantuan pasokan makanan (ilustrasi). Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) menangguhkan bantuan pangan ke Ethiopia karena donasinya dialihkan dar

REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ABABA --  Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) menangguhkan bantuan pangan ke Ethiopia karena donasinya dialihkan dari orang-orang yang membutuhkan. Berdasarkan memo yang bocor, USAID mengatakan pelakunya pemerintah dan militer Ethiopia.

Sekitar 20 juta rakyat Ethiopia yang menghadapi kelangkaan pangan parah akibat perang dan kekeringan akan terdampak. Amerika Serikat (AS) masih menjadi pendonor humanitarian terbesar Ethiopia dengan menyediakan bantuan sebesar 1,8 miliar dolar AS pada tahun fiskal 2022.

Baca Juga

USAID merupakan lembaga independen yang memimpin upaya pembangunan dan humanitarian AS di dunia. Dikutip dari BBC, Jumat (9/6/2023) dalam sebuah peninjauan operasi di Ethiopia, USAID menemukan apa yang disebut "operasi terkoordinasi dan menyeluruh" untuk mengalihkan bantuan pangan.

USAID tidak mempublikasikan siapa yang diyakini dalang dari operasi tersebut. Namun, memo yang dilihat sejumlah media menyebutkan "skema kejahatan dan terkoordinasi" itu tampaknya diatur entitas pemerintah daerah dan federal dan menguntungkan unit-unit militer di seluruh negeri.  

Pada Kamis (8/6/2023) USAID mengatakan tidak dapat melanjutkan distribusi bantuan pangan sampai reformasi dilakukan. Lembaga itu mengatakan bantuan akan kembali didistribusikan setelah mereka "yakin" bantuan diterima orang-orang yang membutuhkan.

Baik USAID maupun Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sudah mengangkat masalah ini dengan pemerintah Ethiopia. Langkah ini diambil setelah USAID dan Program Pangan Dunia PBB (WFP) membekukan bantuan makanan di wilayah Tigray bulan lalu setelah lembaga-lembaga itu menemukan pengiriman bantuan dialihkan ke pasar lokal.

Tigray mengalami kelangkaan pangan, bahan bakar, uang tunai dan obat-obatan dalam konflik antara pasukan pemerintah Ethiopia dan Tigray People's Liberation Front yang berlangsung selama dua tahun. Hampir 32 juta orang Ethiopia, Kenya, dan Somalia tengah dilanda kekeringan terburuk dalam beberapa puluh tahun. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement