REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suasana Pasar Chow Kit di jantung Kota Kuala Lumpur begitu riuh pada Kamis siang. Bukan karena banyak yang hendak berbelanja, melainkan karena ingin bertemu dengan Presiden Joko Widodo.
Siang itu, orang nomor satu di Republik Indonesia melakukan blusukan bersama Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Lokasi yang dipilih adalah pasar tradisional, yang kebetulan banyak warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja dan tinggal di daerah itu.
Sejak pagi mereka sabar menanti. Demi bertemu presiden yang senang blusukan untuk bertemu dengan rakyatnya.
Teriakan histeris para ibu terdengar di bagian depan pasar, begitu iring-iringan mobil yang membawa dua pemimpin pemerintahan dua negara bertetangga tersebut tiba.
Tidak lama mereka mulai memanggil, "Pak Jokowiiiiiiii". Berselang-seling dengan teriakan, "Aaaaa".
Teriakan lain pun tidak jarang terdengar, 'I love you, Pak Jokowi' (Saya cinta padamu, Pak Jokowi)".
Jika media Malaysia menulis kehadiran Presiden Jokowi di pasar tersebut disambut layaknya bintang musikrock, itulah faktanya.
Pasar Chow Kit sama halnya dengan pasar tradisional di Indonesia. Tentu saja lengkap dengan aroma khas yang terkadang membuat pengunjung harus menutup hidung.
Namun, siang itu, siapa yang peduli dengan aroma menyengat. Pasar Chow Kit berubah bak Stadion Nasional Bukit Jalil yang pada 4 Maret lalu juga riuh oleh para fans dari Blackpink, atau seperti Cheras yang pada akhir tahun 2022 sesak oleh suporter Timnas Garuda yang saat itu unggul 7-0 melawan Timnas Brunei Darussalam pada Piala AFF.
Penuh sesak oleh penggemar Presiden Jokowi. Bukan hanya ibu-ibu yang histeris, bukan hanya yang muda, bukan pedagang pasar saja, WNI yang sengaja datang jauh-jauh ke Pasar Chow Kit kompak histeris di sana.
Tentu tidak hanya teriakan dukungan untuk Pak Jokowi yang terdengar di sana. Ada pula yang meneriakkan, "Hidup Anwar".