Jumat 09 Jun 2023 08:17 WIB

Perdana Menteri Kosovo Keluhkan Sikap Bias AS dan Uni Eropa

Etnis Serbia di Kosovo bentrok dengan polisi dan pasukan perdamaian NATO.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
 Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti (kanan) berbicara selama upacara resmi pada kesempatan kemerdekaan di Pristina, Kosovo, Jumat (17/2/2023).
Foto: EPA-EFE/Georgi Licovski
Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti (kanan) berbicara selama upacara resmi pada kesempatan kemerdekaan di Pristina, Kosovo, Jumat (17/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, PRISTINA -- Perdana Menteri Kosovo, Albin Kurti, mengeluhkan sikap bias Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa terhadap negaranya serta toleransi mereka pada rezim otoriter Serbia. Kurti mengatakan kabinetnya mengalami sikap yang berbeda.

"Kami yakin berperilaku baik pada otokrat tidak membuatnya berperilaku lebih baik, justru sebaliknya," kata Kurti, Kamis (8/6/2023).

Baca Juga

Kurti mengatakan Utusan AS dan Uni Eropa untuk perundingan Kosovo dan Serbia yakni Gabriel Escobar dan Miroslav Lajcak datang ke Kosovo dengan tuntutan dan permintaan dari pihak seberang. Baru-baru ini etnis Serbia di Kosovo bentrok dengan polisi dan pasukan perdamaian Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang dikenal KFOR.

Bentrokan tersebut mengakibatkan 30 tentara dan lebih dari 50 pengunjuk rasa etnis Serbia terluka. Kekerasan juga menimbulkan kekhawatiran terjadi lagi konflik mematikan di wilayah perbatasan.