Jumat 09 Jun 2023 12:11 WIB

Kerabat Korban Banjir di Kherson Cari Bantuan di Telegram

Wilayah Kherson dilanda banjir akibat bocornya bendungan Nova Kakhovka.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Jalanan tergenang air setelah bendungan Kakhovka meledak di Kherson, Ukraina, Selasa, (6/6/2023).
Foto: AP Photo/Evgeniy Maloletka
Jalanan tergenang air setelah bendungan Kakhovka meledak di Kherson, Ukraina, Selasa, (6/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, KHERSON -- Kerabat dan teman-teman warga yang terdampak banjir di Kota Kherson akibat kebocoran Bendungan Nova Kakhovka mengajukan permintaan bantuan dengan mengunggah nama, foto, dan lokasi GPS warga. Koordinator grup sukarelawan di aplikasi kirim-pesan Telegram mengatakan permintaan semakin mendesak karena warga kehabisan air minum.

Salah seorang pria bernama Sergei mengatakan, terakhir kali ia berbicara dengan ayah mertuanya yang berusia 83 tahun di wilayah Oleshky beberapa hari sebelum bendungan rusak.

Baca Juga

"Informasi terakhir terdapat banyak air di jalan, setinggi orang, rumah-rumah ambruk dan kemasukan air," kata Sergei, Kamis (8/6/2023).

Ukraina mengatakan, banjir mengakibatkan ratusan ribuan orang kehilangan akses air minum, merendam puluhan ribu hektare lahan pertanian, dan mengubah setidaknya 500 ribu hektare lahan tanpa irigasi menjadi "gurun."

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta bantuan internasional yang "jelas dan cepat" untuk membantu korban banjir. Ia menggelar rapat darurat di Kherson, satu dari lima wilayah yang dianeksasi, tapi hanya sebagian yang dikuasai Rusia.

Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) mengatakan, lembaga bantuan itu telah mengirimkan botol-botol air minum, tablet pemurni air, peralatan higienis, dan jeriken. "Air minum masih menjadi yang paling dibutuhkan," kata OCHA.

Kremlin mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin belum memiliki rencana mengunjungi wilayah terdampak banjir, tapi terus mengawasi situasinya. Tanpa memberikan bukti Putin menuduh Ukraina menghancurkan bendungan yang terletak di wilayah yang dikuasai Rusia.

Kiev mengatakan, beberapa bulan yang lalu pasukan Rusia meletakkan ranjau di bendungan itu di awal invasi. Mereka menuduh Rusia sengaja meledakkannya untuk mencegah pasukan Ukraina menyeberangi Sungai Dnipro untuk menggelar serangan balik.

Belum diketahui jumlah korban tewas akibat banjir. Wali Kota Nova Kakhovka yang ditempatkan Rusia mengatakan setidaknya lima orang meninggal dunia tapi kemungkinan total korban jiwa jauh lebih tinggi.

Gubernur Kherson, Ukraina, Oleksandr Prokudin mengatakan 68 persen daerah yang terdampak banjir terletak di tepi Sungai Dnipro yang dikuasai Rusia. Ia mengatakan "rata-rata tinggi permukaan banjir" di wilayah Kherson pada Kamis pagi sekitar 5,61 meter.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement