Jumat 09 Jun 2023 13:18 WIB

Viral Berat Badan Pria 300 Kg di Tangerang, Kapan Kita Harus Waspada Obesitas?

Faktor utama berat badan berlebih adalah gaya hidup salah dan aktivitas fisik rendah.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Pria mengalami obesitas (ilustrasi). Pria berinisial MF di Tangerang memiliki berat badan 300 kilogram. DIduga, MF memiliki kebiasaan buruk cukup lama hingga akhirnya mengalami obesitas.
Foto: www.freepik.com
Pria mengalami obesitas (ilustrasi). Pria berinisial MF di Tangerang memiliki berat badan 300 kilogram. DIduga, MF memiliki kebiasaan buruk cukup lama hingga akhirnya mengalami obesitas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa hari ini viral video evakuasi warga Tangerang berinisial MF (27 tahun) yang mencapai bobot 300 kilogram. Tentu saja berat badan tersebut dicapai tidak dalam waktu singkat atau instan.

Diduga, ada kebiasaan-kebiasaan buruk yang dilakukan bertahun-tahun oleh MF sehingga kini menjadi obesitas. Kapan kita harus waspada berat badan berlebih?

Baca Juga

Dokter spesialis gizi klinik, konsultan, Dr dr Inge Permadhi MS SpGK (K) mengatakan, orang menjadi kegemukan itu membutuhkan waktu lama. Biasanya orang tersebut melakukan kebiasaan buruk yang cukup lama hingga akhirnya menjadi kebiasaan dan menyebabkan kegemukan hingga obesitas. Faktor utamanya adalah gaya hidup yang salah dan aktivitas fisik rendah.

Berat badan normal seseorang bisa dilihat dalam body mass indeks (BMI) atau indeks massa tubuhnya (IMT). Inge mengatakan, seseorang dikatakan memiliki berat badan normal jika IMT-nya 18,5 hingga 22,9. Dikatakan overweight bila IMT mencapai 23-24,9.

Untuk kategori obesitas, Inge menjelaskan dibagi menjadi beberapa level. Untuk obesitas level satu IMT mencapai 25-29,9, obesitas level dua IMT diatas 30-39,9. Sedangkan IMT diatas 40 masuk kategori obesitas morbid atau extremely obese.

"Kasus pria di Tangerang sudah pasti masuk kategori extremely obese," ujar Inge kepada Republika.co.id, Jumat (9/6/2023).

Menurut Inge, Anda harus waspada dan selalu memperhatikan berat badan dan IMT Anda. "Anda harus warning jika IMT keluar batas normal. Hati-hati, kadang-kadang seseorang tidak sadar kalau sudah obesitas," ujarnya.

Anda bisa mengalami over weight laku obesitas level satu, obesitas level dua, hingga obesitas ekstrem seperti yang dialami pria di Tangerang tersebut. Ahli gizi masyarakat, dr Tan Shot Yen pernah mengatakan, IMT atau BMI diukur berat badan dalam kilogram per tinggi badan dalam meter persegi dikuadratkan.

Angka normal BMI Asia Pasific 18,5 sampai 22,9. Masuk BMI 23 sudah kelebihan berat badan (BB). Selanjutkan ada kriteria obesitas yaitu BMI diatas 25.

"Jika sudah alami kelebihan berat badan, maka itu warning buat Anda. Itu penting banget," ujarnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement