Jumat 09 Jun 2023 21:00 WIB

Sastra Aceh, Sastra Perjuangan

Bagi orang Aceh, karya-karya sastra menjadi bagian dari sejarah panjang perjuangan.

Rep: republika.id/ Red: republika.id
.

Kata adalah senjata. Ungkapan itu tepat untuk menggambarkan fungsi sastra di tengah masyarakat dan di dalam sejarah. Betapa banyak peristiwa besar yang direpresentasikan—atau bahkan dipicu—karya-karya kaum penyair, prosais, maupun dramawan. Aceh merupakan contoh, betapa khazanah kesusastraan tidak terlepas dari perjalanan sejarah masyarakat setempat, termasuk dalam berjuang melawan penjajahan. Lebih-lebih, agama...

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement