Jumat 09 Jun 2023 15:09 WIB

Obesitas Picu Penyakit Berbahaya, Cegah dengan Cara Ini

Orang yang mengalami obesitas biasanya kurang melakukan aktivitas fisik.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Pria mengalami obesitas (ilustrasi). Obesitas dapat menyebabkan penyakit berbahaya. Untuk itu, Anda harus mencegahnya.
Foto: www.freepik.com
Pria mengalami obesitas (ilustrasi). Obesitas dapat menyebabkan penyakit berbahaya. Untuk itu, Anda harus mencegahnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berat badan berlebih, bahkan obesitas membuat Anda berisiko mengalami penyakit tidak menular (PTM). Untuk itu, Anda harus bisa mencegahnya. Bagaimana caranya?

Dokter spesialis gizi klinik dan konsultan Dr dr Inge Permadhi MS SpGK (K) mengatakan, obesitas memicu berbagai macam penyakit tidak menular, seperti diabetes atau kencing manis, hipertensi, atau tekanan darah tinggi, dan sakit jantung. Obesitas juga bisa menyebabkan obstructive sleep apnea (OSA). Dikutip dari situs web Kementerian Kesehatan RI, OSA adalah kelainan yang merupakan bagian dari sleep disorder breathing syndrome yang kompleks. Sebenarnya gejala OSA sering terjadi, tapi sulit untuk dideteksi. Penyakit ini dapat terjadi 3 sampai 7 persen pria dan 2 sampai 5 persen wanita pada populasi umum.

Baca Juga

OSA merupakan gangguan tidur yang ditandai oleh gangguan pola napas selama tidur di mana terjadi henti napas selama tidur yang berlangsung selama lebih dari 10 detik. Episode berhenti bernapas disebabkan oleh obstruksi parsial maupun menyeluruh pada saluran napas bagian atas.

Inge mengatakan, penyakit lain yang disebabkan oleh obesitas adalah sakit pada bagian kaki karena beban yang berat. Hal ini sesuai dengan apa yang dijelaskan ahli dari Departments of Orthopaedic Surgery and Rheumatology, Virginia Commonwealth University, Amerika Serikat. Semakin banyak seseorang kelebihan berat badan, dia menjelaskan, semakin tinggi juga risiko terserang masalah kaki ini. Tak hanya itu, beban yang berat juga memicu sakit atau nyeri lutut, hati berlemak, batu empedu, bahkan yang paling fatal adalah kematian.

Untuk menghindari penyakit tersebut, dokter Inge menyarankan untuk melakukan pencegahan. Menurut Inge, jika ada keluarga baik ayah, ibu, kakek, maupun nenek yang memiliki badan gemuk, sebaiknya kita "sadar diri". Karena keluarga yang obesitas kemungkinan memiliki kebiasaan makan banyak. "Di rumah bahasanya disediakan makan yang bikin gemuk seperti makanan manis," ujarnya.

Selain itu, keluarga yang obesitas biasanya kurang melakukan aktivitas fisik. Hanya dua jempolnya saja yang aktif bermain telepon genggam. "Oleh karena itu, harus sadar diri," ujar Inge.

Inge mengingatkan, Anda harus bisa mengendalikan jumlah asupan dengan mengonsumsi makanan sehat dengan jumlah yang cukup tidak berlebihan. Begitu pula dengan aktivitas fisik atau olahraga sebaiknya disesuaikan dengan asupan tubuh Anda. "Kendalikan jumlah asupan dengan makan sehat dan olahraga cukup, niscaya tidak jadi gemuk," ujar Inge.

 

Desy Susilawati

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement