Jumat 09 Jun 2023 16:27 WIB

Rayakan Pride Month Biden Undang Ribuan LGBTQ+

Sejumlah negara bagian di AS meloloskan undang-undang anti LGBTQ+.

Rep: Amri Amrullah, Rizky Jaramaya/ Red: Ferry kisihandi
Presiden AS Joe Biden berjalan menuju Marine One di South Lawn Gedung Putih di Washington, DC, AS, Rabu (10/5/2023). Presiden Biden akan melakukan perjalanan ke Valhalla, New York, untuk menyampaikan pidato tentang kebuntuan batas atas utang dan implikasinya default.
Foto: EPA-EFE/SHAWN THEW
Presiden AS Joe Biden berjalan menuju Marine One di South Lawn Gedung Putih di Washington, DC, AS, Rabu (10/5/2023). Presiden Biden akan melakukan perjalanan ke Valhalla, New York, untuk menyampaikan pidato tentang kebuntuan batas atas utang dan implikasinya default.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengundang ribuan individu LGBTQ+ untuk merayakan Pride Month di Gedung Putih. Biden juga mengumumkan inisiatif baru untuk melindungi komunitas LGBTQ+.

Di tengah pemantauan kondisi asap yang masuk ke AS dari area  kebakaran hutan dan lahan Kanada, Gedung Putih mempertimbangkan untuk menjalankan rencana perayaan Pride Month pada Kamis (8/6/2023) malam waktu setempat.  

Acara yang dirancang adalah makan-makan, gim, melukis wajah dan foto. DJ Queen HD diundang untuk menyajikan musik kepada para undangan dan penyanyi Betty Who juga mendapatkan undangan tampil dalam acara tersebut. 

Karine Jean-Pierre, sekretaris pers Gedung Putih yang pertama secara terbuka mengaku penyuka sesama jenis, menyatakan Biden, Wakil Presiden Kamala Harris serta pasangan mereka merupakan pendukung kuat komunitas LGBTQ+.