Jumat 09 Jun 2023 16:50 WIB

Dokter Duga Ini Penyebab Pria di Tangerang Punya Berat Badan 300 Kg

Apa sebenarnya yang menyebabkan pria ini bisa memiliki berat 300 kg?

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Pria mengalami obesitas (ilustrasi). Dokter menduga, beberapa kebiasaan tak sehat membuat pria di Tangerang punya berat badan hingga 300 kg.
Foto: www.freepik.com
Pria mengalami obesitas (ilustrasi). Dokter menduga, beberapa kebiasaan tak sehat membuat pria di Tangerang punya berat badan hingga 300 kg.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baru-baru ini ramai pemberitaan pria di Tangerang berinisial MF (27 tahun) mengalami obesitas. Berat badannya mencapai 300 kilogram.

Apa sebenarnya yang menyebabkan pria ini bisa memiliki berat 300 kg? Bagaimana prosesnya sampai mencapai berat tersebut?

Baca Juga

1. Makan banyak, minim aktivitas fisik

Dokter spesialis gizi klinik, konsultan, Dr dr Inge Permadhi MS SpGK (K) mengatakan penyebab seseorang bisa mencapai berat badan berlebih adalah faktor gaya hidup yang salah, yaitu kesalahan makan dan kurangnya aktivitas fisik.

"Makan yang terlalu banyak sementara aktivitas rendah, sehingga ditumpuk jadi lemak di dalam tubuh," ujar Inge kepada Republika.co.id, Jumat (9/6/2023).

Jenis makanan yang memicu kegemukan menurut Inge adalah karbohidrat dan lemak. Namun, pada kasus tersebut, dipengaruhi semua jenis makanan yang dimakan terlalu banyak, sehingga menumpuk didalam tubuh dan disimpan menjadi lemak. "Protein seperti ayam, daging, seafood, semuanya digoreng dengan minyak, itu menjadi sumber lemak," ujarnya.

Inge mengatakan, belum lagi makanan dan minuman manis yang sering dikonsumsi, hal ini akhirnya memicu kegemukan.

2. Faktor genetik

Inge mengatakan, selain itu, faktor lainnya adalah genetik. Jika di dalam keluarga, ibu, ayah, kakek, maupun nenek ada yang obesitas, maka ini juga memungkinkan Anda mengalami hal sama. Anda menjadi mudah gemuk seperti orang tua.

Faktor genetik atau keturunan berpengaruh terhadap metabolisme tubuh seseorang, dan secara tidak langsung memengaruhi berat badan. Gen berperan dalam memberikan instruksi kepada tubuh untuk merespon perubahan dari sekitarnya. Namun faktor tersebut tidak berdiri sendiri dalam memengaruhi berat badan seseorang, dan dipengaruhi oleh faktor lain seperti asupan gizi (nutrisi), aktivitas fisik, dan sebagainya.

Jika Anda memiliki faktor genetik, lalu Anda tidak menjaga pola makan dan malas melakukan aktivitas fisik, maka risiko menjadi gemuk bahkan obesitas menjadi besar. "Kegemukan tubuh butuh waktu, menurunkannya juga membutuhkan waktu lama," ujar Inge.

3. Obat-obatan

Inge mengatakan, kegemukan juga bisa dipicu oleh obat-obatan. Ada beberapa obat-obatan yang memicu nafsu makan.

Dilansir laman URMC Rochester pada Jumat (9/6/2023), beberapa obat mungkin merangsang nafsu makan. Ini menyebabkan Anda makan lebih banyak dan menambah berat badan ekstra. Beberapa obat mungkin memengaruhi metabolisme tubuh Anda. Ini menyebabkan tubuh Anda membakar kalori lebih lambat.

Beberapa obat mungkin menyebabkan Anda menahan air. Ini membuat Anda lebih berat bahkan jika Anda tidak menambah lemak ekstra. Obat-obatan lain mungkin memengaruhi cara tubuh Anda menyimpan dan menyerap gula dan nutrisi lainnya.

Jika obat menyebabkan Anda lelah atau sesak napas, kemungkinan besar Anda tidak akan berolahraga. Hal ini dapat menyebabkan berat badan Anda bertambah.

Obat-obatan yang dapat menyebabkan penambahan berat badan meliputi obat untuk diabetes, obat antipsikotik, obat antidepresan, obat epilepsi, obat hormon steroid dan obat penurun tekanan darah.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement