Jumat 09 Jun 2023 17:41 WIB

Bisakah Stres Sebabkan Serangan Jantung?

Stres kronis dapat menyebabkan peningkatan stres emosional dan tekanan darah.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Qommarria Rostanti
Seseorang mengalami serangan jantung (ilustrasi). Stres akut dapat memicu serangan jantung.
Foto: www.freepik.com.
Seseorang mengalami serangan jantung (ilustrasi). Stres akut dapat memicu serangan jantung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stres dapat memicu serangan jantung. Stres akut lebih sering menjadi penyebab serangan jantung.

Stres akut juga dapat menyebabkan peningkatan adrenalin dan kadar hormon lain yang meningkatkan "gangguan" jantung dan tekanan darah. Itu juga membuat plak lebih rentan pecah dan meningkatkan keadaan koagulasi juga.

Baca Juga

“Semuanya digabungkan, itu dapat menyebabkan serangan jantung,”  kata dr Nityanand Tripathi, Direktur dan HOD–kardiologi dan elektrofisiologi di Rumah Sakit Fortis, Shalimar Bagh kepada HT Digital, dikutip dari The Hindustan Times, Jumat (9/6/2023).

Stres kronis memiliki efek multifaktorial pada tubuh. Stres kronis dapat menyebabkan peningkatan stres emosional dan tekanan darah. Untuk mengatasi stres kronis, seseorang menggunakan kebiasaan tidak sehat seperti merokok, makan berlebihan, menghindari olahraga dan tidak mengonsumsi makanan yang tepat dan makanan sehat, kurangnya relaksasi

Menurut dr Tripathi, semua ini dapat menyebabkan maladaptasi dalam tubuh, sehingga meningkatkan kemungkinan serangan jantung. Mereka juga meningkatkan kemungkinan terkena diabetes melitus dan tekanan darah tinggi.

“Gabungan semuanya mengarah pada peningkatan pembentukan plak dan jika ada adalah pembentukan plak dan stres akut pada suatu saat, dapat menyebabkan serangan jantung,” ujarnya.

Sementara itu, dr Sanjeev Chaudhary, Direktur Kardiologi di Rumah Sakit Marengo Asia, Gurugram mengatakan stres merupakan faktor yang sangat penting dalam menyebabkan penyakit jantung tetapi tidak dapat diukur. Dia mengatakan, terkadang ada pasien yang bisa merasakan banyak stres meskipun ada gangguan yang signifikan dalam hidupnya tetapi terkadang ada beberapa pasien lain yang tidak merasakan stres sehingga itu adalah hal yang tidak dapat diukur dan membuat sangat sulit untuk menilai apa pengaruh stres terhadap serangan jantung.

“Padahal stres itu sangat memiliki peran yang sangat penting, baik stres akut maupun stres kronis dapat meningkatkan detak jantung, tekanan darah dan dapat menjadi penyumbang penyakit jantung,” katanya.

Dr Tripathi menyarankan, luangkan waktu untuk relaksasi. Meditasi dan yoga pasti membantu.

Olahraga juga membantu menjaga tubuh tetap bugar dan sehat. Kemudian, jangan menggunakan alkohol dan merokok untuk mengatasi stres.

“Habiskan waktu secara teratur dengan orang-orang terkasih dalam keluarga. Sangat penting untuk meluangkan waktu menjaga kesehatan mental dan fisik sehingga serangan jantung secara keseluruhan dapat dicegah atau dikurangi,” ujar dr Tripathi.

Dr Chaudary menyarankan yoga, meditasi, dan sikap. Menurutnya, ada beberapa kuesioner yang jika Anda menjawabnya dengan benar, memberi tahu Anda berapa banyak stres yang Anda miliki dan berdasarkan itu Anda dapat mengubah gaya hidup Anda.

“Tapi satu hal yang ingin saya sampaikan jangan pernah malu dalam mencari bantuan profesional,” kata dr Chaudhary.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement