Jumat 09 Jun 2023 18:26 WIB

Hasto Beri Kode: Koalisi Bakal Makin Hijau, Warna Keemasan Ditunggu

Sekjen PDIP sebut koalisi akan semakin hijau dan warna keemasan juga ditunggu.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bilal Ramadhan
Bakal Calon Presiden PDIP Ganjar Pranowo (kedua kiri) bersama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (kedua kanan), Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono (kiri) dan Sekjen Hanura Kodrat Shah (kanan).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Bakal Calon Presiden PDIP Ganjar Pranowo (kedua kiri) bersama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (kedua kanan), Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono (kiri) dan Sekjen Hanura Kodrat Shah (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa akan ada partai politik lain yang akan bergabung mendukung Ganjar Pranowo. Ia melempar kode, kerja sama politik PDIP akan semakin hijau.

Adapun saat ini, PDIP telah melakukan kerja sama politik dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang berwarna dominan hijau. Sedangkan sebelumnya, mereka juga pernah melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar.

Baca Juga

"Kan warna hijau sudah ada, nah nanti akan semakin hijau, itu juga nanti diharapkan bisa bergabung," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Jumat (9/6/2023).

Selain hijau, ia juga berharap ada partai "keemasan" yang ikut bergabung mendukung Ganjar pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Namun ia tak mengungkapkan, apakah keemasan tersebut merujuk pada Partai Golkar atau bukan.

"Kita lihat Indonesia emas Pak Jokowi, sehingga warna keemasan itu juga nanti diharapkan bisa bekerja sama," ujar Hasto.

Namun, ia mengaku bahwa PDIP membuka peluang kerja sama dengan Partai Golkar. Apalagi, partai berlambang pohon beringin itu telah melaksanakan rapat kerja nasional (Rakernas) yang menyerahkan kewenangan keputusan terkait Pilpres 2024 kepada Airlangga Hartarto.

Semakin banyaknya partai politik yang bergabung, hal tersebut akan mempermudah kerja pemerintahan jika Ganjar terpilih sebagai presiden periode 2024-2029. Sebab, pemerintahan akan didukung oleh mayoritas fraksi di DPR.

"Harus ada suatu design bagi kita bahwa presiden yang dipilih rakyat 50 persen plus satu harus dapat dukungan dari parlemen. Sehingga pemerintah bisa bekerja cepat, 13 tahun yg diberikan Presiden Jokowi untuk menggunakan seluruh potensi bonus demografi kita harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya," ujar Hasto.

Terbaru, PDIP resmi meneken nota kesepahaman dengan Partai Persatuan Indonesia (Perindo). Nota kesepahaman itu juga menjadi bentuk kerja sama untuk memenangkan Ganjar sebagai presiden.

"Kerja sama politik ini adalah kerja sama dalam kaitannya Pilpres untuk mengusung Bapak Ganjar Pranowo pemenangan sebagai calon presiden Indonesia 2024," ujar Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Jumat (9/6/2023).

Menurutnya, penjajakan antarpartai politik merupakan hal yang lumrah. Di samping itu, PDIP dipandangnya sebagai partai politik yang paling siap menghadapi pemilihan umum (Pemilu) 2024.

"Namanya partai politik kan harus melakukan penjajakan-penjajakan dan pada akhirnya keputusan jatuh untuk bermintra kerja sama politik dengan PDI Perjuangan," ujar Hary.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement