Jumat 09 Jun 2023 19:40 WIB

Barat Siapkan Ukraina untuk Serang Balik Rusia 

Biden menegaskan dukungan ke Ukraina akan berlanjut.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ferry kisihandi
Roket Rusia diluncurkan melawan Ukraina dari wilayah Belgorod Rusia, terlihat dari Kharkiv, Ukraina, Rabu, 7 Juni 2023.
Foto: AP Photo/Vadim Belikov
Roket Rusia diluncurkan melawan Ukraina dari wilayah Belgorod Rusia, terlihat dari Kharkiv, Ukraina, Rabu, 7 Juni 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Barat melakukan yang terbaik untuk mempersiapkan Ukraina melakukan serangan balasan. Ini yang membuat Washington optimistis. Hal itu disampaikan Presiden AS Joe Biden dalam  konferensi pers dengan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, Kamis (8/6/2023).

‘’Mari saya mulai dengan menjawab pertanyaan. Pertama, Ukraina harus berbicara mengenai operasi militer. Saya tidak akan melakukannya dari sini,’’ kata Biden ketika ditanya wartawan apakah bantuan untuk Kiev akan dilanjutan terkait serangan balasan ke Rusia. 

Biden menambahkan, secara kolektif usaha telah dilakukan demikian pula AS secara individual. ‘’Dukungan ini untuk membuat mereka siap, dukungan akan terus berlanjut,’’ katanya. Ia menekankan, AS dan sekutunya ingin memastikan keamanan jangka panjang Ukraina. 

‘’Kami memberikan dukungan yang dibutuhkan Ukraina saat ini di medan perang, dan membantu mereka memperkuat militer mereka dalam jangka panjang," tambah Biden seperti dikutip kantor berita TASS.

Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan, sejak 4 Juni pasukan Ukraina melakukan sejumlah upaya tetapi gagal. Moskow mengeklaim, Kiev terus menderita kerugian dalam hal tenaga kerja, pasukan dan perangkat keras.

Pada saat yang sama, pejabat pemerintahan AS dalam wawancara di CNN mengakui kerugian besar yang diderita Ukraina. Namun pejabat AS itu berpendapat, kerugian tersebut tidak akan memengaruhi rencana yang lebih luas untuk serangan balasan Ukraina.

CNN melaporkan pada Kamis (8/6/2023), mengutip para pejabat AS, pasukan Ukraina mengalami kerugian signifikan dalam upaya serangan balik mereka karena perlawanan Rusia terbukti lebih kuat dari yang diperkirakan. 

Di antaranya ini terjadi dekat Artyomovsk. Di antara peralatan yang hancur adalah beberapa kendaraan lapis baja MRAP buatan AS. Seperti yang diklaim Rusia sebelumnya, pasukan Ukraina telah melakukan upaya penyerangan yang gagal sejak 4 Juni. 

Namun, para pejabat Pemerintah AS bersikeras kerugian tersebut tidak akan memengaruhi rencana yang lebih luas untuk serangan balik Ukraina. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement