Jumat 09 Jun 2023 19:43 WIB

Alhamdulillah, Muslim Australia Dapat Izin Dirikan Masjid di Wagga Wagga

Populasi Muslim Wagga Wagga meningkat dari 92 orang menjadi lebih dari 650 orang.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Alhamdulillah, Muslim Australia Dapat Izin Dirikan Masjid di Wagga Wagga
Foto: Dok Republika
Alhamdulillah, Muslim Australia Dapat Izin Dirikan Masjid di Wagga Wagga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komunitas Muslim Australia merasakan suka cita atas pemberian izin pembangunan masjid pertama di Wagga Wagga. Setelah puluhan tahun tak memiliki masjid, Komunitas Muslim tersebut mengantongi izin dari Dewan Kota.

Dilansir di ABC News, Jumat (9/6/2023), setelah berpuluh-puluh tahun sholat di lapangan basket dan di aula universitas, komunitas Muslim yang berkembang telah diberi lampu hijau untuk membangun masjid pertama.

Baca Juga

Dewan Kota Wagga Wagga di New South Wales Riverina telah menyetujui pembangunan tempat ibadah, yang akan mencakup ruang sholat untuk 100 orang. Salah satu penggagas pendirian masjid, Shamsul Haque, mengatakan, komunitas Islam lokal sangat gembira dan telah menggalang dana untuk proyek tersebut sejak 2009.

"Ketika kami datang ke sini dari Bangladesh, hal pertama yang kami perhatikan adalah tidak ada masjid di Wagga atau kota-kota sekitarnya," kata Haque.

Populasi Muslim Wagga Wagga meningkat dari 92 orang menjadi lebih dari 650 orang dalam dua dekade terakhir, menurut data sensus. Haque dan istrinya, Jesmin Aktar, mengatakan bahwa masjid akan berfungsi sebagai pusat komunitas dan menarik lebih banyak Muslim ke wilayah tersebut.

“Ini bukan hanya tempat untuk berdoa atau sholat. Orang bisa berkumpul untuk berbagi pengalaman dan berinteraksi,” kata Aktar.

Puncak dari mimpi selama satu dekade Proyek masjid diluncurkan oleh Asosiasi Muslim Riverina Wagga Australia (MARWA) ketika fasilitasnya mulai berkembang di Charles Sturt University. Grup ini telah mengumpulkan lebih dari 1,8 juta dollar AS melalui donasi dari seluruh Australia dan luar negeri. Wakil ketua MARWA Sajid Latif mengatakan bahwa ada orang-orang yang menangis ketika persetujuan itu diberikan oleh dewan.

"Kami benar-benar bahagia dan kami menghargai dukungannya," katanya.

Latif mengatakan komunitas telah menghabiskan beberapa dekade terakhir berdoa dan sholat di satu ruangan di kampus universitas dan semakin banyak yang memaksa mereka keluar. Sejak saat itu, kelompok tersebut melakukan perjalanan ke seluruh wilayah untuk sholat di lokasi mana pun yang tersedia, termasuk lapangan basket dan aula sekolah.

Masjid Wagga Wagga rencananya akan menelan biaya sekitar 2 juta dollar AS untuk pembangun. Maka, MARWA berharap pembangunan diproyeksi selesai pada pertengahan 2024.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement