REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat investor kripto di Indonesia telah mencapai 17,25 juta orang pada bulan April 2023, meningkat 11 ribu orang atau naik 0,64 persen dibandingkan bulan Maret 2023 yang mencapai 17,14 juta orang.
"Ini menunjukkan bahwa peminat aset kripto memang mengalami peningkatan yang sangat luar biasa," kata Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (9/3/2023).
Jika dilihat secara tahunan, terjadi kenaikan sekitar 3,52 juta orang atau 25,64 persen dari bulan April 2022 yang mencatat 13,73 juta orang. Meskipun terjadi peningkatan yang signifikan, pertumbuhan jumlah investor kripto cenderung melambat.
Namun, kata dia, terdapat penurunan nilai transaksi kripto di Indonesia saat ini. Pada bulan April 2023, nilai transaksi kripto mencapai Rp 10,77 triliun, turun sebesar 14,15 persen dari bulan sebelumnya yang mencapai Rp 12,54 triliun.
Jika dibandingkan dengan bulan April 2022 yang mencapai Rp 36,91 triliun, terjadi penurunan sebesar 70,82 persen. Meskipun terdapat tren penurunan nilai transaksi, Didid mengungkapkan optimisme pada perkembangan aset kripto di tahun 2023.
Dia memproyeksikan aset kripto akan bangkit meski secara perlahan ke depannya. Saat kripto mengalami pasang surut, Bappebti terus bekerja keras dalam mengatur dan memperbaiki aturan terkait kripto. Upaya ini akan menjadi modal ketika kripto kembali bangkit.