REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Awal mula diturunkan wahyu kepada Nabi Muhammad ﷺ pada 610 M. Pada saat itu, banyak tantangan yang dihadapi Nabi Muhammad SAW dalam misi kenabian. Namun perlahan orang terdekat beliau mulai meyakini risalah yang diemban Nabi Muhammad ﷺ.
Dikutip dari buku Nabi Islam Muhammad ﷺ oleh Islamic Sciences and Research Academy of Australia, Muhammad SAW menerima wahyu dari Allah ketika ia sedang beriktikaf, beribadah kepada Tuhannya di Gua Hira yang terletak di Jabal Nur di Makkah. Pada suatu hari datang malaikat Jibril kepadanya membawa perintah dari Allah SWT, Tugas untuk menyampaikan risalah kepada manusia.
Allah Subhanahu wa Ta'ala mengutus Muhammad sebagai Rasul untuk kaumnya juga untuk manusia semuanya. Dia berdakwah, mengajak kepada mereka untuk beriman kepada Allah SWT yang tiada tuhan berhak disembah kecuali Dia.
Nabi Muhammad SAW kaumnya untuk menerima seruan risalahnya. Penyampaian risalah ini sangat membutuhkan keimanan kuat, komitmen dan amanah yang sempurna.
Pada tahun 610 M–612 M beberapa orang-orang mulai masuk Islam. Muhammad mengajak keluarganya, sahabatnya yang dekat untuk beriman kepada Allah dan kepada risalahNya hingga beriman beberapa orang yaitu istrinya Khadijah binti Khuwailid, sahabatnya Abu Bakar, anak pamannya Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Haritsah (pelayan Muhammad) radhiyallahu anhum.
Muhammad beserta para sahabat berdakwah secara perseorangan, secara sembunyi-sembunyi selama tiga tahun. Selama itu, telah beriman orang-orang laki-laki dan perempuan dari golongan fakir, dari golongan kaya, dan dari golongan orang terpandang juga.
Pada masa ini beriman Usman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Ammar bin Yasir, Said bin Zaid dan istrinya Fatimah bin Khattab (saudari Umar bin Khattab) radhiyallahu anhum.
Setelah tiga tahun berdakwah secara sembunyi-sembunyi, Muhammad dan para sahabatnya berdakwah dan menyeru manusia secara terang-terangan.
Nabi Muhammad SAW mengajak kaumnya untuk beriman kepada Allah SWT dan meninggalkan penyembahan kepada berhala, tetapi para pemimpin dan pembesar Quraisy tidak menerima dakwahnya, mereka malah mendakwa Muhammad SAW dengan tuduhan telah gila, tuduhan bahwa ia sorang penyair, penyihir. Padahal Muhammad SAW terkenal pada awalnya seorang yang jujur dan terpercaya, dan mereka mengakuinya.