Sabtu 10 Jun 2023 13:55 WIB

Cerita Mahasiswi Asal Indonesia Kuliah di Singapura: Jangan Takut Kuliah di Luar Negeri

Kuliah di negeri orang seringkali menyilaukan bagi sebagian pelajar Indonesia.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nora Azizah
Mahasiswi asal Indonesia, Amanda, yang mengambil program Double Degree di Curtin University Singapura.
Foto: Dedy Darmawan Nasution/Republika
Mahasiswi asal Indonesia, Amanda, yang mengambil program Double Degree di Curtin University Singapura.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- "Orang-orang di sini itu kesannya super pintar, tapi ternyata enggak, sama saja kayak kita," kata Amanda (20), mahasiswa Indonesia program Double Degree di Curtin University, Singapura. Pesan itu disampaikan Manda, sapaan karibnya, saat diwawancarai Republika.co.id di kawasan Merlion Park, Singapura, awal pekan ini. 

Amanda merupakan mahasiswa Jurusan Komunikasi Universitas Indonesia yang mendapat kesempatan menjalani kuliah di dua perguruan tinggi sekaligus. Di tengah keramaian para turis berfoto ria di depan Patung Singa, Amanda bercerita bagaimana pengalamannya saat pertama kali belajar bersama mahasiswa asing dari berbagai penjuru.

Baca Juga

Harus diakui, kuliah di negeri orang seringkali menyilaukan bagi sebagian pelajar Indonesia. Pun banyak pelajar di Tanah Air yang terlanjur menganggap mahasiswa asing di luar negeri jauh lebih pintar. Anggapan itu ia patahkan dari pengalamannya selama setahun terakhir di Singapura.

Sudah tentu, bekal pertama dan utama yang harus disiapkan adalah bahasa Inggris. Pada program yang diambil Amanda, kemampuan bahasa Inggris diakui dengan sertifikat IELTS dengan skor minimal 6,5. Dengan skor itu, seseorang sudah memegang tiket awal menuntut ilmu di Singapura.

Adapun selama di Curtin University, Manda fokus pada bidang digital marketing. Bidang yang saat ini banyak dibutuhkan dan digandrungi kaum muda. Apalagi di era media sosial yang kian meluas ditambah kemunculan berbagai start up yang tak pernah berhenti.

Alasannya mengambil digital marketing, jelas Manda, karena ia ingin kelak bekerja di perusahaan media agency. "Aku suka banget orang kerja di seputar media agency, kayaknya seru dan pas tahu ada kesempatan double degree, kenapa enggak aku cobain dan berhasil," jelasnya.

Negara Singapura juga bisa menjadi pilihan bagi calon mahasiswa maupun orang tua untuk menjadi tujuan pendidikan. Sebab, Singapura menjadi negara maju yang letaknya paling dekat dengan Indonesia. Pengalaman menuntut ilmu di negara maju akan memberikan banyak ilmu dan wawasan yang nantinya bisa dibawa pulang ke Indonesia.

"Jadi kalau takut anaknya kemana-mana kayak ke Amerika yang jauh, Singapura bisa dipilih senggaknya bisa merasakan negara maju," kata dia.

Kelebihan lainnya, menurut Amanda, keberadaan pelajar asal Indonesia di Singapura juga cukup banyak. Hal itu bisa membantu kita beradaptasi karena memiliki banyak teman dari Tanah Air. Waktu belajar yang hanya satu tahun juga jadi kelebihan di Singapura.

Adapun yang menjadi tantangan baginya di Curtin University adalah sistem pembelajaran trisemester dalam setahun. Untuk bisa mengikuti pelajaran dengan optimal, mahasiswa tetap fokus karena dihadapkan pada tiga kali ujian setiap tahunnya.

Namun, Amanda mengatakan, selagi kita tetap bersemangat dan optimis, berbagai sistem yang diterapkan bakal dengan mudah dilalui. "Pesannya dari aku, kita harus tetap semangat dan jangan takut buat ketinggalan sama teman-teman luar negeri," katanya.

 

Layanan Keuangan

Selain bekal kemampuan, pelajar juga kerap kali dibuat bingung akan perbankan yang akan dipakai ketika proses kuliah. Amanda mengatakan, ia sejauh ini masih menggunakan BNI sebagai tabungan harian yang bisa dipakai untuk bertransaksi.

Layanan yang dinilai paling memudahkan adalah aplikasi mobile banking digital BNI di ponsel. "Mobile banking BNI dia lebih gampang buat cek-cek dan aku kalau dikirim uang oleh orang tua bisa langsung karena keluarga aku pakai BNI," ucapnya.

Selain itu, kartu debit BNI Mastercard yang ia miliki sejak awal menggunakan BNI juga bisa digunakan untuk berbelanja berbagai kebutuhan harian selama di Singapura dengan biaya.

Disaat membutuhkan uang tunai dolar Singapura dan ingin mengambil dari rekening rupiah di BNI, Amanda tinggal datang ke anjungan tunai mandiri (ATM) ke Kantor Utama BNI Singapura yang terletak di Cecil Street, kawasan Central Business District. Fasilitas ini hanya dimiliki oleh BNI Cabang Singapura.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement