Sabtu 10 Jun 2023 13:58 WIB

Nentanyahu Sebut Permukiman Ilegal Bukan Penghambat Perdamaian, Tapi Salah Palestina

Permukiman Yahudi di Palestina diklaim hak ribuan tahun Yahudi

Rep: Kamran Dikarma / Red: Nashih Nashrullah
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menyatakan Permukiman Yahudi di Palestina diklaim hak ribuan tahun Yahudi
Foto: Amir Cohen/Pool Photo via AP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menyatakan Permukiman Yahudi di Palestina diklaim hak ribuan tahun Yahudi

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, permukiman ilegal yang dibangun di Tepi Barat bukanlah hambatan untuk mencapai perdamaian dengan Palestina. Pernyataan Netanyahu sangat bertentangan dengan pandangan Palestina sendiri dan komunitas internasional.

Dalam sebuah wawancara dengan Sky News yang dipublikasikan pada Jumat (9/6/2023), Netanyahu menyangkal bahwa permukiman ilegal yang dihuni warga Yahudi Israel di Tepi Barat merupakan rintangan bagi terciptanya perdamaian dengan Palestina.

Baca Juga

"Gagasan bahwa kehadiran orang Yahudi di tanah air leluhur mereka, yang telah menjadi tanah air kami selama 3.000 tahun terakhir, bahwa orang Yahudi tidak boleh tinggal di sana, saya pikir itulah hambatan bagi perdamaian,” ucapnya.

Pernyataan Netanyahu pun direspons keras oleh Palestina. "Israel berusaha untuk menyesatkan dan menipu publik, seolah-olah permukiman (Yahudi di Tepi Barat)tidak didirikan di tanah Palestina milik rakyat Palestina," ujar Nabil Abu Rudeineh, juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, kepada Reuters.