REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, berdasarkan berbagai survei terkait Gerindra sejauh ini, memang menempatkan Prabowo Subianto di tiap urutan pertama calon presiden berpeluang. Dengan adanya hasil positif berbagai survei itu, dia berharap Pemilu serentak 2024 segera digelar.
"Rasanya kita ingin Pilpres minggu depan. Karena kita tidak sabar lagi ingin Pak Prabowo jadi presiden,” kata Muzani saat ditemui awak media di Jakarta Timur, Sabtu (10/6/2023).
Meski demikian, walaupun ada hasil bagus dari berbagai pemberitaan hingga hasil survei soal Prabowo, dia meminta semua kader Gerindra tidak buru-buru. Hal itu, mengingat fakta pemilu yang baru akan digelar sekitar delapan bulan ke depan.
"Kami minta dengan hormat para pengurus partai, PAC, DPC, koordinator saksi, tidak usah grusak-grusuk, yang tenang," tutur dia.
Muzani menjelaskan, dalam waktu delapan bulan jelang pemilu ini, agar semua pihak terlibat Gerindra bisa mengerjakan yang seharusnya. Utamanya, kata dia, menjelaskan ke lingkungan terdekat menyoal capres, calon legislatif hingga kader lainnya yang akan berkontestasi dari Gerindra.
"Kita harus menjadi contoh yang baik bagi pemenangan partai Gerindra. Kalau ada orang yang tidak suka dengan pak Prabowo, dijawab tapi yang sopan. kalau ada yang mengkritik partai Gerindra, dijawab tapi yang baik. Kalau ada yang mengkritik atas apa yang kita kerjakan, dijelaskan tapi yang sopan," ucapnya.
Terpisah, temuan survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan elektabilitas PDIP belum pulih, setelah sebelumnya anjlok dari 18,5 persen pada survei Desember 2022 menjadi 15,2 persen pada akhir Maret 2023, kini cenderung stagnan sebesar 15,5 persen.
Dalam survei itu, keputusan PDIP untuk mempercepat deklarasi Ganjar Pranowo sebagai capres sehari menjelang perayaan Lebaran berhasil mencegah elektabilitas PDIP turun lebih dalam lagi. Sebaliknya dengan Gerindra yang terus mengalami kenaikan elektabilitas.