Sabtu 10 Jun 2023 21:59 WIB

Bayar Pakai Cash Kurang Diminati, Ini Metode Pembayaran yang Jadi Favorit

Pembayaran melalui dompet digital telah mengambil alih pembayaran tunai.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Uang tunai (ilustrasi). Saat ini, pembayaran dengan uang tunai kurang diminati dan beralih ke dompet digital.
Foto: dok. Pixabay
Uang tunai (ilustrasi). Saat ini, pembayaran dengan uang tunai kurang diminati dan beralih ke dompet digital.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada era modern, kecepatan dan kemudahan pembayaran digital memiliki daya tarik lebih besar baik itu melalui dompet digital, QR, hingga kartu kredit contactless. Faktor-faktor tersebut menjadi salah satu yang menyebabkan penurunan penggunaan uang tunai pascapandemi, sementara pembayaran digital meningkat pesat.

Studi Consumer Payment Attitude Visa 2022 menemukan, dampak dari pandemi juga mengubah berbagai kebiasaan masyarakat, termasuk kebiasaan untuk tidak membawa banyak uang tunai dan menggunakan pembayaran digital. Hal ini mempercepat kesiapan Indonesia menuju cashless society.

Baca Juga

Menurut studi yang sama, pembayaran melalui dompet digital telah mengambil alih pembayaran tunai di Indonesia dengan tingkat penggunaan hingga 93 persen. Menariknya, dari sisi usia pengguna, boomers menempati peringkat kedua (95 persen) setelah Gen Y atau milenial (96 persen). Gen Z justru menempati posisi ketiga (89 persen).

Presiden Direktur Visa Indonesia, Riko Abdurrahman, mengatakan alasan mengurangi uang tunai termasuk 56 persen merasa kurang aman karena bisa jatuh atau dicuri. Selain itu, 53 persen lebih sering menggunakan pembayaran contactless seperti dompet digital atau kartu contactless, 48 persen merasa kurang aman karena bisa menyebarkan infeksi.

Riko mengatakan, 47 persen merasa tidak perlu membawa banyak karena gampang menarik uang, 44 persen merasa membawa uang tunai merepotkan dan sudah banyak yang menyediakan pembayaran cashless. "Secara keseluruhan, di Indonesia uang tunai memang masih digunakan secara luas, tetapi tingkat penggunaannya menurun dari 87 persen di 2021 menjadi 84 persen di 2022," ujarnya dalam Virtual - Zoom: Contactless Talk, “Siapkah Kita Meninggalkan Uang Cash?”, Jumat (9/6/2023).

Yang paling melesat naik menurut Riko adalah pembayaran dari aplikasi atau in-app payment, dari hanya 45 persen di 2021 menjadi 80 persen di 2022. Kemudian disusul QR payment yang naik dari 50 persen di 2021 menjadi 62 persen di 2022.

Untuk pembayaran menggunakan kartu, metode gesek masih yang paling banyak digunakan pada 59 persen, disusul oleh kartu kredit atau debit online pada 55 persen. Untuk kartu contactless sendiri, penggunaannya meningkat setiap tahun, dari 31 persen di 2020, 33 persen di 2021 dan di tahun 2022 berada di 34 persen.

Di sisi lain, dampak dari pandemi juga mengubah berbagai kebiasaan masyarakat, termasuk kebiasaan untuk tidak membawa banyak uang tunai dan menggunakan pembayaran digital. Hal ini mempercepat kesiapan Indonesia menuju cashless society.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement