REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Manchester City layak berterima kasih kepada Rodri. Dalam pertarungan ketat di final Liga Champions, ia muncul sebagai pahlawan the Citizens. Golnya pada menit ke-68 memastikan City keluar sebagai pemenang di Stadion Olimpiade Ataturk, Istanbul, Turki, Ahad (11/6/2023) dini hari WIB.
"Emosional. Sebuah mimpi yang menjadi kenyataan. Semua orang di sekitar sini [menunjuk ke arah para penggemar] menunggu, saya tidak tahu berapa tahun. Mereka pantas mendapatkannya, kami juga pantas mendapatkannya," kata Rodri dalam wawancara dengan BT Sport, dikutip dari BBC.
Ia mengatakan, beberapa tahun terakhir City sangat dekat untuk meraih gelar juara. Akhirnya, tahun ini mereka mewujudkannya. Untuk itu, ia ingin berterima kasih kepada semua orang.
"Itu tidak mudah. Tim yang kami hadapi, cara mereka bertahan dan melakukan serangan balik. Kami memberikan segalanya. Saya tidak bermain bagus di babak pertama, saya bermain buruk," ujar Rodri.
Menurut dia, itu normal pada laga final. Orang tidak bisa berharap pemain dapat bermain dengan baik seperti biasanya. Sebab emosi dan kegelisahan ada di sana.
"Kami bertanding seperti binatang. Kami menginginkan lebih. Lebih banyak ambisi. Ini adalah sebuah mimpi. Momen ini tidak akan pernah terjadi lagi. Kami berharap tahun depan, tetapi kami pantas merayakannya. Semua pemain yang membuat klub ini menjadi besar, gelar ini untuk mereka," kata Rodri.