Ahad 11 Jun 2023 13:18 WIB

5.263 Warga Kabupaten Bogor Terdampak Kekeringan

Sebanyak 5.263 warga di Kabupaten Bogor bagian barat terdampak bencana kekeringan.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Warga mengambil air di mata air yang berada di area persawahan Desa Weninggalih, Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sebanyak 5.263 warga di Kabupaten Bogor bagian barat terdampak bencana kekeringan
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Warga mengambil air di mata air yang berada di area persawahan Desa Weninggalih, Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sebanyak 5.263 warga di Kabupaten Bogor bagian barat terdampak bencana kekeringan

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mencatat ada 5.263 warga Kabupaten Bogor bagian barat mengalami krisis air bersih akibat wilayahnya dilanda kekeringan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor pun telah mendistribusikan 65.000 liter air bersih bagi warga di tiga desa terdampak, selama empat hari mulai 3 hingga 6 Juni 2023.

Pelaksana Tugas (Plt) Kasie Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Cecep Dais, menyebutkan, 65 ribu liter air tersebut didistribusikan ke Desa Curug dan Desa Neglasari, Kecamatan Jasinga, serta Desa Kalong Liud, Kecamatan Nanggung.

Baca Juga

“Pendistribusian air menggunakan dua metode. Pertama dibagikan langsung ke warga, kedua kami tampung ke toren-toren air yang sudah disediakan sebagai upaya mitigasi bencana kekeringan di Kabupaten Bogor,” kata Cecep.

Cecep mengatakan, BPBD Kabupaten Bogor hingga saat ini selalu siaga dan siap menerima serta memenuhi laporan permintaan air bersih dari masyarakat. Bencana kekeringan sendiri dilaporkan mulai terjadi sejak 2 Juni 2023.

“Untuk laporan alhamdulilah berkurang dari sebelumnya, karena mungkin kemarin Kabupaten Bogor telah diguyur hujan,” katanya.

Lebih lanjut, Cecep mengatakan, BPBD Kabupaten Bogor telah memasang toren penampungan air bersih di 24 titik. Yakni 11 titik tersebar di wilayah Kecamatan Jonggol dan 13 titik tersebar di wilayah Kecamatan Nanggung, sebagai upaya mitigasi dan antisipasi terjadinya bencana kekeringan.

“Bantuan distribusi air bersih ini akan terus kami berikan selama laporan permintaan air bersih itu dibutuhkan masyarakat. Pada prinsipnya kami siap membantu dan senantiasa gerak cepat jika ada bencana dan masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya.

Ia pun mengimbau seluruh masyarakat Kabupaten Bogor untuk bijak menggunakan air bersih dan selalu menyediakan penampungan air untuk antisipasi terjadinya kekeringan. Mengingat saat ini akan memasuki masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.

Meski kejadian bencana kekeringan ini terjadi di wilayah barat Kabupaten Bogor, Cecep mengaku BPBD Kabupaten Bogor akan terus memantau dan memonitor keseluruh wilayah Kabupaten Bogor sebagai upaya mitigasi bencana.

“Setiap rumah harus menyiapkan toren penyimpanan air, ini juga salah satu antisipasi kelangkaan air bersih,” kata Cecep.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement