Ahad 11 Jun 2023 18:11 WIB

Danau di Bogor Direvitalisasi untuk Bantu Kendalikan Banjir

Danau di Katulampa, Bogor Timur direvitalisasi sebagai pengedali banjir.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah guru dan pegawai sekolah membersihkan meja dan kursi yang basah pasca banjir di SMK Nusantara, Kota Bogor. Danau di Katulampa, Bogor Timur direvitalisasi sebagai pengedali banjir.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Sejumlah guru dan pegawai sekolah membersihkan meja dan kursi yang basah pasca banjir di SMK Nusantara, Kota Bogor. Danau di Katulampa, Bogor Timur direvitalisasi sebagai pengedali banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Salah satu pengembang perumahan di Kota Bogor, PT Sejahtera Eka Graha (SEG), tengah melakukan revitalisasi danau di Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor. Revitalisasi danau dilakukan salah satunya karena akan berfungsi sebagai pengendali banjir.

Direktur Operasional PT SEG, Wahyu Kurniawan Bhayangkara, menjelaskan PT SEG sendiri menerapkan prinsip green development atau pembangunan berbasis lingkungan. Mengingat Kota Bogor belum lama ini baru mendapatkan penghargaan Adipura, yang juga membutuhkan dukungan dari masyarakat.

Baca Juga

“Kenapa kita mahal-mahal revitalisasi danau? Karena supaya danau itu bisa berfungsi sebagai pengendali banjir, jadi rain harvesting kalau hujan jadi penangkal air, airnya bisa diolah jadi air minum, dikembangkan jadi lokasi wisata hijau,” kata Wahyu ketika ditemui Republika di sela-sela acara Workshop Green Housing Exhibitions, Ahad (11/6/2023).

Wahyu memaparkan, proyek revitalisasi danau ini diperkirakan mencapai 80 hingga 90 persen. Proyek revitalisasi danau ini merupakan proyek utama yang tengah dikembangkan oleh PT SEG.

Ia menjelaskan, sebelumnya danau yang tengah direvitalisasi ini tak tampak sama sekali. Saat ini, menurutnya danau tersebut sudah mulai terlihat dan juga siap untuk dikembangkan dari sisi wisatanya.

“Kita lagi bikin jogging track, keliling, wahana kita siapkan, dan fasilitas pendukung sedang kita bangun. Satu danau. Itu upaya yang kami terapkan dalam rangka penerapan konsep green development di kami,” jelas Wahyu.

Dalam pengembangan kawasan hijau ini, Wahyu mengatakan, Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI) juga berkontribusi bersama PT SEG. Terutama dalam melaksanakan analisa kajian pengembangan perkotaan (KPP).

Ketua Panitia Workshop Green Housing, Andi Effendi, menjelaskan para mahasiswa KPP SKSG Universitas Indonesia melakukan penelitian tentang riset green housing. Dalam penelitian ini, dipakai 22 kriteria untuk menilai perumahan PT SEG yang memiliki bisnis kawasan Ecopark di Kota Bogor.

“Tujuan kami juga untuk mengajak para kontraktor dan pebisnis pengembang properti untuk memakai atau menerapkan green housing. Jadi penilaian dilakukan secara menyeluruh diantarnya, kriteria sumber energi terbarukan, pengolahan sampah, pengelolaan sanitasi,  transportasi, dan lainnya, semuanya dinilai. Jadi setiap rumah dinilai untuk direkomendasikan green housing tersebut,” jelasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement