Ahad 11 Jun 2023 22:45 WIB

Dekati AHY, PDIP Dinilai Ingin Pecah Belah Kekuatan Koalisi Pengusung Anies

Dalam politik, tidak ada musuh yang abadi dan tidak ada kawan yang setia.

Rep: Febrian Fachri  / Red: Andri Saubani
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Dalam waktu dekat AHY direcanakan mengadakan pertemuan dengan Puan Maharani.
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Dalam waktu dekat AHY direcanakan mengadakan pertemuan dengan Puan Maharani.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pengamat politik dari Universitas Andalas, Najmuddin Rasul, mengatakan ada upaya dari PDIP untuk memecah belah Koalisi Perubahan dan Persatuan pendukung Anies Baswedan. Salah satunya yang dilakukan PDIP, menurut Najmuddin, adalah dengan mengundang Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dalam waktu dekat. 

"Langkah PDIP mengundang AHY adalah usaha memecah belah koalisi pendukung Anies," kata Najmuddin, Ahad (11/6/2023). 

Baca Juga

Najmuddin menyebut tidak heran bila komunikasi politik antara PDIP dan Demokrat kembali terbuka. Walau selama ini diketahui dua partai ini selalu tidak sejalan akibat ketidakakuran Susilo Bambang Yudhoyono dengan Megawati Soekarnoputri, tapi dalam politik kata dia tidak ada musuh yang abadi dan tidak ada kawan yang setia. 

Sehingga, Najmuddin menilai sah-sah saja bila ada pembicaraan antara PDIP dengan Demokrat. Tetapi menurunkan gengsi dengan mau menemui AHY lanjut Najmuddin juga dapat dinilai sebagai bentuk kegamangan PDIP menghadapi Pilpres 2024. Karena mereka masih kurang yakin dengan sosok Ganjar Pranowo yang sudah resmi diusung. 

Sehingga PDIP melakukan berbagai cara untuk menggembosi calon lawan yang dianggap berat pada pertarungan Pilpres 2024 nanti. "PDIP dan rezim melihat Anies benar-benar ancaman pada Pemilu nanti," ujar Najmuddin. 

Pada Sabtu (10/6/2023), Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan adanya rencana pertemuan antara Puan dan AHY. Meski begitu, menurut Hasto, mereka tetap menghormati etika politik dalam rangka kerja sama antar partai mengingat Demokrat sudah bersama PKS dan Partai Nasdem membentuk Koalisi Perubahan dan Persatuan untuk mengusung Anies Baswedan sebagai capres. 

"Nanti Mbak Puan dan Mas AHY akan bertemu untuk melakukan dialog," ucap Hasto. 

Beberapa waktu lalu, Puan sempat menyebutkan nama AHY sebagai salah satu kandidat cawapres mendampingi Ganjar Pranowo.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement