Ahad 11 Jun 2023 23:02 WIB

Pendiri Tentara Bayaran Wagner Tolak Teken Kontrak dengan Menhan Rusia

Wagner menilai Menhan Rusia tidak memiliki struktur komando militer yang baik.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Andri Saubani
Tentara bayaran Rusia, Wagner Group. (ilustrasi)
Foto: AP
Tentara bayaran Rusia, Wagner Group. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pendiri tentara bayaran Rusia, Wagner, Yevgeny Prigozhin mengatakan, pada Ahad (11/6/2023), bahwa pasukannya tidak akan lagi menandatangani kontrak apa pun dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu. Dia secara terbuka menolak upaya Kementerian Pertahanan untuk membawa pasukan tempurnya di bawah pengaruh Kremlin.

"Wagner tidak akan menandatangani kontrak apa pun dengan Shoigu," kata Prigozhin.

Baca Juga

Prigozhin mengatakan, Wagner sepenuhnya tunduk pada kepentingan Rusia. Hanya saja, dia menegaskan, struktur komandonya yang sangat efisien akan rusak dengan melapor ke Shoigu.

"Shoigu tidak dapat mengelola formasi militer dengan baik," kata Prigozhin.

Menurut Prigozhin, Wagner mengoordinasikan tindakannya di Ukraina dengan Jenderal Sergei Surovikin. Surovikin sebelumnya menjabat sebagai kepala staf umum yang bertanggung jawab dalam operasi militer khusus ke Ukraina dan Komandan Angkatan Udara Rusia.

Prigozhin telah berulang kali menyerang petinggi militer Presiden Rusia Vladimir Putin.  Dia menganggap mereka sebagai pengkhianatan karena gagal berperang di Ukraina dengan baik.

Penyataan baru ini muncul setelah sehari sebelumnya Kementerian Pertahanan mengatakan, Shoigu telah memerintahkan semua detasemen sukarelawan untuk menandatangani kontrak dengan kementeriannya pada akhir bulan. Tindakan ini dikatakan akan meningkatkan efektivitas tentara Rusia.

"Ini akan memberi formasi sukarelawan status hukum yang diperlukan, menciptakan pendekatan terpadu untuk mengatur penyediaan dan pemenuhan tugas mereka secara komprehensif," kata Kementerian Pertahanan.

Meskipun Kementerian Pertahanan tidak menyebut Wagner dalam pernyataan publik. Namun, secara rutin lembaga itu menyebut Wagner sebagai detasemen penyerangan sukarela.

“Langkah-langkah ini akan meningkatkan kemampuan tempur dan efektivitas angkatan bersenjata dan detasemen sukarela mereka,” kata Wakil Menteri Pertahanan Nikolai Pankov.

Media Rusia melaporkan bahwa aturan itu adalah upaya Shoigu untuk membuat tentara bayaran menyerah. Perintah itu, menurut Prigozhin, tidak berlaku untuk Wagner.

Prigozhin dan tentara bayaran Wagner menjadi terkenal karena pengakuan Amerika Serikat (AS) sebagai kelompok mendestabilisasi negara-negara di seluruh Afrika. Wanger menjarah sumber daya alam, bahkan ikut campur dalam pemilihan presiden AS pada 2016. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement