CIREBON -- Lembaga pendidikan SMP IT Pesantren Qur'an Kayuwalang di Kota Cirebon telah meraih banyak prestasi dalam kegiatan literasi. Salah satu contohnya adalah Ubaid Hasib Alaudin, siswa kelas IX, yang mendapatkan penghargaan sebagai salah satu penulis nasional dengan tema tulisan “Indahnya Berproses".
Penghargaan itu diberikan dalam acara yang diselenggarakan oleh Komunitas Literasi Anak Negeri, beberapa waktu yang lalu. Selain Ubaid, terdapat juga Ibnu Mubarak dari kelas IX, Salman Alfarizi dari kelas IX, dan Syifa Nuswatul Husna dari kelas VIII.
Tulisan mereka telah dibukukan dalam buku antologi "Indahnya Berproses", bersama dengan tulisan penulis-penulis lainnya dari seluruh Indonesia yang lolos seleksi penulis nasional.
Melalui program ekstrakurikuler literasi dan leadership, para santri/siswa melakukan kegiatan pembinaan dan latihan setiap pekan. Mereka mendapat bimbingan dari guru literasi, Wuryanti, serta arahan langsung dari pimpinan pesantren, Kyai Agus Talik, yang juga seorang penulis.
Pada bulan Romadhon 1434 H/2023 M yang lalu juga diadakan pelatihan kepemimpinan santri. Salah satu hasil dari program tersebut adalah lahirnya buku berjudul "Inspirasi Romadhon", yang ditulis oleh peserta pelatihan dari kelas IX dan kelas X SMP IT-MA Unggulan Pesantren Qur'an Kayuwalang.
Kepala Sekolah SMP IT Pesantren Qur'an Kayuwalang, Siti Julaeha menyatakan, tidak hanya literasi tulisan, para santrinya juga dilatih dan dibimbing dalam literasi lisan melalui presentasi dan praktek mengajar.
Pada saat sosialisasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), beberapa siswa diberi kesempatan untuk memberikan materi motivasi kepada adik-adik siswa kelas 6 SD di beberapa sekolah yang ditunjuk.
‘’Respon dari adik-adik siswa kelas 6 ini sangat antusias dan mereka senang dengan acara motivasi yang diberikan oleh santri Pesantren Qur'an Kayuwalang. Bimbingan retorika kepada para siswa juga membuahkan hasil, di mana Hakim Putra Jaelani, siswa kelas 9, meraih juara kedua dalam lomba pidato dalam pentas PAI se-Kota Cirebon,’’ kata Siti.
Selain model penyampaian motivasi dan literasi lisan, terdapat pula program pengabdian masyarakat berupa tutor sebaya, di mana santri mengajar pengajaran Alquran dengan metode BTQ plus cara cepat baca tulis Alquran. Kegiatannya dilakukan di beberapa masjid/TPA/Madrasah di sekitar pesantren.
‘’Semua kegiatan literasi ini diharapkan mampu mengasah kemampuan para santri sehingga potensi mereka dalam prestasi literasi dapat muncul dengan baik,’’ kata Siti. (lilis sri handayani)