Ahad 11 Jun 2023 21:31 WIB

Penyerang Inter Lautaro Martinez: Para Penggemar Harus Bangga dengan Tim Ini

Wakil Italia ini bersaing dengan Barcelona dan Bayern Munchen di penyisihan.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Gelandang Manchester City Ilkay Gundogan berduel dengan striker Inter Milan Lautaro Martinez di final Liga Champions 2022/2023, Ahad (11/6/2023).
Foto: AP Photo/Manu Fernandez
Gelandang Manchester City Ilkay Gundogan berduel dengan striker Inter Milan Lautaro Martinez di final Liga Champions 2022/2023, Ahad (11/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Penyerang Inter Milan, Lautaro Martinez bereaksi setelah timnya gagal meraih trofi Liga Champions (UCL) musim 2022/23. Inter takluk 0-1 dari Manchester City pada partai final di Ataturk Olympic Stadium, Istanbul, Ahad (11/6/2023) dini hari WIB. 

Lautaro menceritakan perjalanan mereka di UCL edisi terkini. Sedari awal, Nerazzurri tergabung di grup sulit. Wakil Italia ini bersaing dengan Barcelona dan Bayern Munchen di penyisihan.

Baca Juga

Inter menemani Munchen ke fase knock out. Di babak sistem gugur, La Beneamata menyingkirkan FC Porto, Benfica, lalu AC Milan. City pun dibuat kesulitan.

"Di kompetisi ini, detail kecil membuat perbedaan. Ada kekecewaan, tetapi para penggemar harus bangga dengan tim ini," kata Lautaro, dikutip dari laman resmi UEFA. 

Ia merasa mereka menghadapi tim terkuat di dunia. Tapi bukan berarti Inter jadi bulan-bulanan. Beberapa kali, skuad polesan Simone Inzaghi menebar ancaman.

Sayang, tak satu pun berbuah gol. Menurut Lautaro, mereka pantas mendapatkan lebih. Tapi inilah sepak bola.

Penggawa Inter lainnya, Denzel Dumfries ikut berbicara. Ia merasa, mereka bisa kembali dengan kepala tegak. Sejatinya Nerazzurri sering merepotkan lini pertahanan the Sky Blues.

"Kami tidak beruntung, tidak mencetak gol. Saya bangga dengan bagaimana kami mempersiapkan pertandingan ini. Kami tidak menang, tapi kami memberikan segalanya," ujar Dumfries.

Ia sulit berbicara lebih lanjut. Ada kepahitan. Terutama jika mengingat, mereka bisa membaut City kewalahan.

Nasi sudah menjadi bubur. Secara keseluruhan, ia merasa Inter menjalani musim yang bagus. Anak asuh Inzaghi meraih trofi Coppa Italia dan Piala Super Italia. La Beneamata finis di urutan ketiga klasemen sementara Serie A.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement