REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Penyerang Inter Milan, Lautaro Martinez bereaksi setelah timnya gagal meraih trofi Liga Champions (UCL) musim 2022/23. Inter takluk 0-1 dari Manchester City pada partai final di Ataturk Olympic Stadium, Istanbul, Ahad (11/6/2023) dini hari WIB.
Lautaro menceritakan perjalanan mereka di UCL edisi terkini. Sedari awal, Nerazzurri tergabung di grup sulit. Wakil Italia ini bersaing dengan Barcelona dan Bayern Munchen di penyisihan.
Inter menemani Munchen ke fase knock out. Di babak sistem gugur, La Beneamata menyingkirkan FC Porto, Benfica, lalu AC Milan. City pun dibuat kesulitan.
"Di kompetisi ini, detail kecil membuat perbedaan. Ada kekecewaan, tetapi para penggemar harus bangga dengan tim ini," kata Lautaro, dikutip dari laman resmi UEFA.
Ia merasa mereka menghadapi tim terkuat di dunia. Tapi bukan berarti Inter jadi bulan-bulanan. Beberapa kali, skuad polesan Simone Inzaghi menebar ancaman.
Sayang, tak satu pun berbuah gol. Menurut Lautaro, mereka pantas mendapatkan lebih. Tapi inilah sepak bola.
Penggawa Inter lainnya, Denzel Dumfries ikut berbicara. Ia merasa, mereka bisa kembali dengan kepala tegak. Sejatinya Nerazzurri sering merepotkan lini pertahanan the Sky Blues.
"Kami tidak beruntung, tidak mencetak gol. Saya bangga dengan bagaimana kami mempersiapkan pertandingan ini. Kami tidak menang, tapi kami memberikan segalanya," ujar Dumfries.
Ia sulit berbicara lebih lanjut. Ada kepahitan. Terutama jika mengingat, mereka bisa membaut City kewalahan.
Nasi sudah menjadi bubur. Secara keseluruhan, ia merasa Inter menjalani musim yang bagus. Anak asuh Inzaghi meraih trofi Coppa Italia dan Piala Super Italia. La Beneamata finis di urutan ketiga klasemen sementara Serie A.