Ahad 11 Jun 2023 22:31 WIB

Abaikan Barat, Saudi tak Ingin Bersaing dengan Cina 

Permintaan minyak Cina terus tumbuh, Saudi akan terus memenuhinya.

Pejabat perusahaan minyak Arab Saudi, Aramco, tengah memeriksa sebuah pengeboran minyak di Arab Saudi.
Foto: AP
Pejabat perusahaan minyak Arab Saudi, Aramco, tengah memeriksa sebuah pengeboran minyak di Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – Arab Saudi menegaskan ingin bermitra bukan bersaing dengan Cina. Menteri Energi Saudi Pangeran Abdul Aziz bin Salman lebih jauh menyatakan dirinya mengabaikan kecurigaan Barat atas semakin eratnya hubungan Saudi-Cina. 

Kedua negara memiliki kepentingan dalam kerja sama hidrokarbon. Mereka juga lebih dalam bermitra dalam isu keamanan dan teknologi sensitif. Banyak kritik mengenai mendekatnya Saudi ke Cina termasuk perhelatan konferensi bisnis di Saudi mulai Ahad (11/6/2023) ini. 

Para pengusaha dan investor Cina ke Riyadh menghadiri konferensi bisnis, selang beberapa hari dari kunjungan Menlu AS Antony Blinken ke Saudi. ‘’Saya sebenarnya mengabaikannya sebab sebagai pengusaha, Anda akan mengikuti kesempatan yang datang menghampiri,’’ katanya 

Maret lalu, perusahaan milik negara, Saudi Aramco mengumumkan dua kesepakatan besar yang menghadirkan multimiliar dolar AS investasi di Cina. Ini merupakan pengumuman terbesar sejak Presiden Cina Xi Jinping berkung ke Saudi pada Desember tahun lalu. 

‘’Permintaan minyak di Cina terus tumbuh, tentu kami memenuhinya,’’ kata Pangeran Abdulaziz. ‘’Alih-alih bersaing dengan Cina, kami berkolaborasi dengan Cina.’’ Cina juga berpotensi menjalin kesepakatan perdagangan bebas dengan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC).

Menteri Investasi Saudi Khalid Al Falih menjelaskan, kesepakatan mesti melindungi industri-industri yang sedang berkembang di Teluk. Apalagi saat ini kawasan mulai melakukan diversifikasi ekonomi selain mengandalkan pundi-pundi dari minyak. 

‘’Kami harus membuat dan memberdayakan industri kami agar bisa mengekspor,’’ kata Falih. 

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement