ANTARIKSA -- Konektivitas internet adalah salah satu kebutuhan yang tidak bisa dipisahkan saat ini. Mungkin, bagi sebagian orang sulit membayangkan hidup tanpa adanya jaringan internet.
Saat ini, serat optik adalah media konektivitas internet tercepat dan paling andal. Konektivitas ini memberikan konsumen kecepatan transfer data hingga 2 Gbps (gigabit per detik).
Namun, kecepatan transfer ini mungkin tidak cukup untuk aplikasi ilmiah, terutama untuk kebutuhan sains yang dilakukan di ruang angkasa, 300 mil dari permukaan Bumi. Akan ada hambatan jika menggunakan serat optik untuk berkomunikasi dengan penerima di Bumi.
Tidak ada cara untuk membangun koneksi serat optik antara ruang angkasa dan Bumi. Di sisi lain, transmisi radio tidak dapat menyediakan bandwidth yang dibutuhkan untuk mengirimkan semua data yang dikumpulkan satelit dan probe.
Di sinilah Badan Antariksa Amerika (NASA) memisahkan diri dari pasar konsumen biasa. NASA telah beralih dengan komunikasi laser. NASA menggunakan sistem TeraByte InfraRed Delivery (TBIRD). Dengan teknologi itu, NASA telah mencapai kecepatan transfer data 200 Gbps dari luar angkasa.
Dilansir dari SlashGear, selain kecepatan pengiriman data, komunikasi laser memungkinkan jumlah data yang lebih besar untuk dibagikan dengan komponen yang lebih kecil. Laser juga lebih hemat daya daripada penyiapan gelombang radio tradisional.
Selain itu, laser jauh lebih aman karena tidak menyebar ke area yang luas dan dapat ditembakkan langsung ke penerima di darat.
Apakah program TBIRD bisa digunakan untuk komersial? Bisa jadi. Namun, untuk saat ini, Anda harus bekerja di NASA jika ingin mengakses teknologi baru ini.
Sistem TBIRD mengandalkan sinar infra merah tak terlihat yang tidak akan membahayakan mata Anda. Sitem ini bisa menyandikan data ke dalam osilasi gelombang cahaya dalam laser yang digunakannya.
Saat tiba waktunya untuk mengirim, TBIRD memancarkan datanya ke berbagai panjang gelombang inframerah untuk memaksimalkan jumlah data yang dapat dikirim. Meskipun masih berupa gelombang elektromagnetik, cahaya inframerah memiliki frekuensi yang jauh lebih tinggi daripada gelombang radio, sehingga memungkinkan lebih banyak data untuk ditransmisikan.
TBIRD dapat mencapai kecepatan transfer data 2.000 kali lebih tinggi daripada yang dapat dicapai dengan gelombang radio.