REPUBLIKA.CO.ID, KHERSON -- Bagi penduduk Kherson, Iryna Radetska, banjir besar yang melanda kotanya setelah bendungan raksasa Kakhovka dihancurkan, merupakan babak terbaru dalam penderitaan yang berkepanjangan yang diderita selama lebih dari satu tahun akibat perang.
"Mereka mengatakan cinta yang baru akan membunuh cinta yang lama. Mungkin itu sama dengan tragedi," kata Radetska, 52 tahun, yang merupakan wakil kepala sekolah di kota di Ukraina selatan.
Hanya sedikit tempat yang merasakan penderitaan seperti yang dialami Kherson sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari tahun lalu. Hanya sedikit orang yang menanggung beban lebih berat daripada Radetska, yang mengatakan bahwa ia telah selamat dari pemenjaraan, pemukulan dan penyerangan roket.
Kota yang memiliki populasi 280.000 jiwa pada masa damai ini diduduki oleh pasukan Rusia pada 2 Maret 2022. Kota ini dibebaskan oleh pasukan Ukraina pada awal November, tetapi sejak saat itu kota tersebut secara teratur ditembaki oleh pasukan Rusia dari sisi timur Sungai Dnipro.