Senin 12 Jun 2023 10:45 WIB

Keistimewaan Haji yang Berbeda dengan Ibadah Lain

Ibadah haji ini ukurannya tidak hanya waktu, tetapi juga tempat.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Jamaah bersiap melaksanakan sholat Isya di Masjidil Haram, Sabtu (3/6/2023)
Foto: Republika/Fuji Eka Permana
Jamaah bersiap melaksanakan sholat Isya di Masjidil Haram, Sabtu (3/6/2023)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan dan Pengasuh Pondok Modern Tazakka, KH Anang Rikza Masyhadi, menyampaikan penjelasan tentang keistimewaan ibadah haji. Ada satu hal yang membuat ibadah haji istimewa dan berbeda dari ibadah lainnya.

"Keistimewaan ibadah haji adalah dari sisi pelaksanaannya. Ibadah lain, pelaksanaannya itu menggunakan ukuran waktu, bukan tempat. Sholat itu asalkan waktunya masuk, maka sholat di manapun sah," ujarnya seperti dikutip dari kanal youtube Tazakka TV, Senin (12/6/2023).

Baca Juga

Dia menjelaskan, ketika seorang Muslim melaksanakan sholat Subuh di suatu daerah, lalu pergi ke Jakarta dan sholat Zhuhur di sana, kemudian naik pesawat sehingga di waktu Ashar sudah di Singapura, lalu naik lagi pesawat ke Tokyo sehingga sholat Maghrib dan Isya di sana. Maka pelaksanaan sholat di berbagai daerah maupun negara ini sah.

"Yang penting waktunya masuk. Kalau sekarang saya sholat zhuhur, sah tidak? Tidak, karena waktunya belum masuk," ucapnya.

Kiai Anang menambahkan, selain sholat, puasa juga ukuran pelaksanaannya adalah waktu. Soal tempat, ibadah puasa dapat dilaksanakan di mana pun selama waktunya masuk.

"Zakat juga begitu, asalkan masuk waktunya, haulnya masuk, maka zakat di mana pun gak ada masalah," ujarnya.

Adapun haji, ini adalah ibadah yang memiliki keistimewaan tersendiri. Dia mengatakan, ibadah haji ini ukurannya tidak hanya waktu, tetapi juga tempat.

"Haji itu ukuran dalam pelaksanaannya adalah waktu dan tempat. Tanggal 9 Dzulhijjah yang artinya masuk waktu wukuf, kalau gak di Arafah sah gak? Jangan kan di Batang (Indonesia), di Makkah pun kita gak sah kalau tanggal 9 Dzulhijjah jamaah ada di Makkah tidak ke  Arafah. Itu gak sah hajinya. Padahal jaraknya sekitar lima kilometer," ujarnya.

Karena itu, dia juga menyampaikan, dalam melaksanakan ibadah haji, maka tempatnya tentu tidak bisa sembarangan.

"Jadi (ibadah haji ini) waktunya harus masuk, tempatnya juga bisa sembarangan. Itulah haji. Tetapi bicara haji, tempatnya harus di Ka'bah, Safa dan Marwa, Arafah," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement