REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Manchester City menyelesaikan treble bersejarah akhir pekan lalu, setelah mengalahkan Inter Milan di final Liga Champions untuk mengakhiri musim yang ikonik. Rodri merupakan pahlawan mereka pada malam itu, dengan tenang mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan itu di babak kedua. Itu membuat Rodri dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Liga Champions 2022/2023.
Gelar juara Liga Champions tersebut telah memastikan City sebagai treble winners di musim ini. Sebelumnya City lebih dulu memenangkan titel Liga Primer Inggris dengan keunggulan lima poin dari rival terdekatnya, Arsenal, lalu mengalahkan rival sekotanya Manchester United 2-1 untuk merebut trofi Piala FA.
Sementara itu, selain kemenangan Liga Champions, Rodri mendapatkan penghargaan atas namanya sendiri. Ia dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Liga Champions 2022/2023. Pemain Spanyol itu tampil luar biasa untuk City musim ini, dengan gol pembukanya yang luar biasa di leg pertama perempat final melawan Bayern Muenchen, dan mengatur ritme untuk kemenangan dominan.
Namun, setelah mencetak dua gol penting, penobatannya sebagai pemain terbaik Liga Champions musim ini tidak disetujui secara universal di media sosial. Banyak yang merasa bahwa rekan setimnya Erling Haaland telah diabaikan dengan kejam. Haaland sendiri sejatinya telah menikmati kampanye Liga Champions yang luar biasa, mencetak lima gol melawan RB Leipzig di babak 16 besar dalam perjalanan untuk merebut Sepatu Emas turnamen dengan mudah.
"Ini tidak semua tentang 'siapa yang mencetak lebih banyak', Halaand adalah pencetak gol yang baik tetapi menjadi yang terbaik jauh lebih banyak (dan memang seharusnya) lebih dari sekadar mencetak gol. Selain itu, berapa banyak yang telah dicetak Halaand di fase krusial liga champion musim ini, dan yang lebih parah lagi, begitu dia tidak mencetak gol, dia bahkan jarang menyentuh bola seperti yang terlihat di paruh pertama final di mana dia yang hanya memiliki sembilam sentuhan," tulis seorang pundit, Samuel Muyiwa, dikutip dari Goal International, Senin (12/6/2023).
Di laga final tersebut, Haaland memang memiliki skor kecil, yakni 6,5 dengan rincian satu kartu kuning dan hanya satu tembakan saja. Itu jauh dari Haaland yang biasanya dikenal oleh publik.
Pergerakannya di laga ini benar-benar mati. Pertahanan Inter terlalu solid untuk dibongkarnya. Sementara Rodri punya skor 8,5. Golnya sangat krusial, dicetak dengan cara yang begitu klinis. Terlepas dari itu, Rodri adalah jantung permainan Man City dari belakang.