Senin 12 Jun 2023 17:12 WIB

Hasto Sebut Perindo Usulkan TGB Jadi Cawapres Ganjar

PDIP memiliki mekanisme untuk menentukan calon wakil presiden pendamping Ganjar.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi (keempat kanan) berbicara dalam pelantikannya sebagai Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo di Jakarta, Sabtu (6/8/2022). Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut resmi menjabat sebagai Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo.
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi (keempat kanan) berbicara dalam pelantikannya sebagai Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo di Jakarta, Sabtu (6/8/2022). Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut resmi menjabat sebagai Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menyebut telah menerima usulan dari internal Partai Perindo agar Ketua Harian Partai Perindo Mohammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) bisa menjadi cawapres Ganjar Pranowo di pilpres 2024. Ia pun mempersilakan partai lainnya untuk mengusulkan nama-nama cawapres mendampingi Ganjar.

"Sama juga Perindo kemudian juga sempat menyebut TGB nah sehingga nama-nama monggo silahkan. Toh nanti rakyat yang akan menilai, rakyat yang akan menentukan yang bisa diukur melalui instrumen elektoral," ujar Hasto di gedung Bina Graha, Jakarta, Senin (12/6).

Baca Juga

Hasto mengatakan, partai-partai lainnya bisa mengusulkan cawapres pendamping Ganjar. Namun yang terpenting adalah komitmen kepemimpinan dan juga kekompakan dengan Ganjar Pranowo. "Kami tadi datang ke sini juga ada suasana kebatinan. Pak Moeldoko ini juga kepemimpinannya bagus ya sudah kita tangkap semuanya," kata Hasto.

Ia menyampaikan, PDIP memiliki mekanisme untuk menentukan calon wakil presiden pendamping Ganjar.  Di antaranya dengan melakukan kajian secara dinamis, mempertimbangkan konstelasi, elektoral, dan perpaduan kepemimpinan serta tanggung jawabnya. "Perpaduan untuk menyelesaikan masalah rakyat saat ini, sehingga secara empiris sudah terbukti bahwa pada akhirnya akan muncul sosok pemimpin dwitunggal yang mendampingi Pak Ganjar," ujarnya.

Saat ditanya terkait kapan penetapan cawapres PDIP, Hasto menyampaikan akan ada tahapan yang dilewati. Pada Juni ini, lanjutnya, merupakan bulan Bung Karno sedangkan bulan Agustus merupakan bulan proklamasi.

"Jangan diganggu lah kerahmatan bulan proklamasi. Sehingga masih ada kalau ada dari KPU kan Oktober sehingga nanti di tengah-tengah itu ada momentum yang tepat setelah semuanya terkristalisasi dengan baik akan muncul nama," kata dia.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement