REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Mantan Perdana Menteri (PM) Italia sekaligus eks pemilik AC Milan, Silvio Berlusconi, meninggal dunia dalam usia 86 tahun di Kota Milan, Senin (12/6/2023) waktu setempat. Selain pernah tiga periode menjabat sebagai PM Italia, Berlusconi juga sempat dua kali memegang jabatan sebagai Presiden I Rossoneri.
Berdasarkan laporan kantor media Italia, ANSA, Berlusconi meninggal dunia di Rumah Sakit San Rafaelle, Milan, Selasa (12/6/2023) waktu setempat.
''Berlusconi sempat menjalani pengobatan selama enam pekan di rumah sakit tersebut lantaran infeksi paru-paru akibat leukimia akut, sebelum akhirnya kembali menjalani perawatan,'' tulis laporan ANSA seperti dilansir The Guardian, Senin (12/6/2023).
Selain dikenal sebagai salah satu presiden terlama di sepanjang sejarah AC Milan, Berlusconi kerap dianggap salah satu politikus paling flamboyan di Italia. Berlusconi pernah memangku jabatan PM Italia dalam tiga kesempatan, tepatnya pada 1994 hingga 1995, 2001 hingga 2006, dan 2008 hingga 2011.
Sejumlah politikus dan dua anggota kabinet Pemerintah Italia saat ini pun mengucapkan belasungkawa atas kepergian Berlusconi. Wakil PM Italia, Matteo Salvini, menyebut Berlusconi sebagai pria Italia yang luar biasa.
Menteri Pertahanan Italia, Guido Crossetto, menilai, kepergian Berlusconi merupakan akhir dari sebuah era di pentas politik Italia. ''Saya sangat mencintai dia. Selamat tinggal Silvio,'' tulis Crossetto di akun media sosial miliknya seperti dilansir Reuters, Senin (12/6/2023).
Di pentas sepak bola Italia, Berlusconi bisa dibilang menjadi salah satu sosok paling berpengaruh, terutama di era akhir 1980an, 1990an, hingga awal 2000-an. Pengusaha media tersebut mengambil alih kepemilikan AC Milan pada 1986. Saat itu, Berlusconi menyelematkan I Rossoneri dari ancaman kebangkrutan.
Berlusconi pun terus menjadi orang nomor satu di AC Milan hingga 2004. Ia kemudian sempat kembali memimpin AC Milan pada 2006 hingga 2008.
Berlusconi pun menjadi salah satu presiden terlama yang memimpin I Rossoneri. Selama di bawah kendali Berlusconi, terutama pada periode pertama, AC Milan menjelma menjadi salah satu kekuatan besar di pentas sepak bola Eropa.
Era Berlusconi di AC Milan dimulai dengan penunjukan Arrigo Sachi sebagai pelatih AC Milan. Puncaknya adalah kemunculan Dream Team yang ditangani Fabio Capello. Saat itu, tim yang bermaterikan pemain berkualitas, seperti Marco Van Basten, Ruud Gullit, dan Frank Rijkaard, ditambah pemain lokal, seperti Franco Baresi, berhasil menyabet trofi Liga Champions pada 1994.
Selama dipimpin Berlusconi, AC Milan meraih total 29 trofi, termasuk lima titel Liga Champions dan delapan gelar scudetto Serie A. ''Terima kasih kepada semua kemenangan yang ditorehkan AC Milan. Mungkin, saya menjadi presiden klub paling sukses sepanjang sejarah,'' kata Berlusconi dalam sebuah wawancara seperti dikutip AFP, beberapa waktu lalu.