Senin 12 Jun 2023 22:04 WIB

Melawan Nabi Musa, Tapi Para Penyihir Fira'un Masuk Surga?

Nabi Musa AS memunculkan ular yang semula adalah tongkat.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi berdoa dan mempelajari dakwah Nabi Musa.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ilustrasi berdoa dan mempelajari dakwah Nabi Musa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendakwah Mesir, Syekh Ahmad Al-Shabagh menjelaskan kisah tentang para penyihir di zaman Fir'aun. Dia mengatakan, para penyihir Fir'aun itu punya ilmu sihir di level tinggi. Namun, keilmuan mereka itulah yang membawanya untuk beriman kepada Allah SWT.

Mereka beriman ketika Nabi Musa AS  memunculkan ular yang semula adalah tongkat. Para penyihir meyakini bahwa sebetulnya itu bukan sihir melainkan memang nyata.

Baca Juga

Allah SWT berfirman, "Maka menyungkurlah para pesihir itu, bersujud." (QS. Asy Syu'ara ayat 46)

Syekh Al-Shabagh menjelaskan, Fir'aun membawa para penyihir bersamanya untuk melawan Nabi Musa pada awalnya. Namun pada akhirnya, para penyihir tersebut malah berbalik melawannya dalam sekejap setelah mereka menyadari kebenaran yang dibawa oleh Nabi Musa.

Mengutip riwayat dari Ibnu Abbas, Al-Shabagh mengatakan, para ahli sihir yang dibawa oleh Fir'aun itu masuk surga tanpa bersujud kepada Allah.

"Awalnya mereka kafir tetapi kemudian mereka mengikuti jalan kebenaran (yang dibawa Nabi Musa AS)," jelasnya.

Para penyihir itu juga tidak mundur sedikit pun meski telah diancam akan disiksa oleh Fir'aun. Ini karena mereka melihat tanda-tanda Tuhan. Hingga kemudian mereka menyampaikan perkataan yang diabadikan dalam Alquran: "Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami." (QS Az-Zukhruf ayat 14)

Syekh Al-Shabagh juga mengatakan, Fir'aun telah mendatangkan 40 ribu penyihir untuk mengalahkan Nabi Musa AS. Namun mereka semua pada akhirnya beriman kepada Allah setelah ditunjukkan kebenaran ke mereka.

Allah pun mengadzab Fir'aun dan para pengikutnya yang menolak Musa dan risalahnya. "Maka Kami kirimkan kepada mereka topan, belalang, kutu, katak dan darah (air minum berubah menjadi darah) sebagai bukti-bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa." (QS Al-A'raf ayat 133)

Saat Fir'aun dan kaumnya menyaksikan azab itu, mereka berjanji untuk menjadi di antara orang-orang yang mendapat petunjuk. Namun, ketika adzab itu dicabut, Fir'aun dan pengikutnya kembali membangkang, sehingga membuat mereka mendapatkan adzab berikutnya.

Allah SWT berfirman, "Kemudian dia (Fir‘aun) hendak mengusir mereka (Musa dan pengikutnya) dari bumi (Mesir), maka Kami tenggelamkan dia (Fir‘aun) beserta orang yang bersama dia seluruhnya. (QS Al Isra ayat 103)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement