REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rambut rontok bisa terjadi pada semua orang karena termasuk bagian dari siklus alami rambut. Tetapi jika Anda menyadari bahwa jumlah rambut yang rontok lebih banyak dari biasanya, mungkin ini indikasi adanya masalah yang lebih serius pada kesehatan Anda.
Dokter Greg Vida, seorang ahli bedah sekaligus ahli dalam bidang kerontokan rambut di Harley Street Hair Clinic di London, Inggris, mengungkapkan bahwa kerontokan rambut merupakan gejala diabetes yang tidak banyak diketahui. Dalam beberapa kasus, diabetes dapat menyebabkan kerontokan pada rambut.
Ada dua tipe utama diabetes, yakni tipe 1 dan tipe 2. Sementara diabetes tipe 1 merupakan kondisi seumur hidup di mana sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel yang memproduksi insulin, banyak orang dapat menderita diabetes tipe 2 selama bertahun-tahun tanpa menyadarinya.
Bagi penderita diabetes tipe 2, tubuh mereka tidak menyediakan insulin yang cukup atau sel-sel mereka tidak bereaksi terhadap insulin dengan baik. Menurut Harley Street Hair Clinic, karena insulin memindahkan gula dari makanan yang dikonsumsi dari aliran darah ke dalam sel untuk disimpan atau digunakan sebagai energi, kekurangan insulin dapat menyebabkan kelebihan gula dalam darah. Kadar gula yang tinggi ini dapat merusak pembuluh darah.
"Hal ini relevan dengan pertumbuhan rambut karena pembuluh darah membawa oksigen ke seluruh tubuh dan pembuluh darah yang rusak mungkin tidak dapat memberikan oksigen yang cukup untuk menyehatkan folikel rambut," kata Vida, seperti dikutip dari The Sun, Ahad (11/6/2023).
Siklus pertumbuhan rambut normal biasanya melewati tiga fase, yaitu fase pertumbuhan aktif, fase istirahat, dan fase kerontokan. Mengidap diabetes dapat mengganggu proses normal ini dan memperlambat pertumbuhan rambut.
"Karena perubahan dalam siklus pertumbuhan rambut, mereka yang mengidap diabetes dapat mengalami kerontokan rambut lebih banyak dari biasanya," jelas Vida.
Meskipun kadar gula darah yang tinggi tidak akan menghentikan siklus pertumbuhan sepenuhnya, orang-orang dengan kondisi ini mungkin menyadari bahwa tingkat kerontokan lebih parah dari pada penumbuhan rambut. Karena itu, rambut menjadi terlihat menipis.