REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memprediksi Tim Nasional Indonesia sanggup mengatasi perlawanan Palestina dengan skor 2-0, pada laga FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), pada Rabu, 14 Juni 2023.
"Prediksi saya besok Timnas Indonesia bisa menang 2-0 lawan Palestina," kata Eri seusai acara "FIFA Match Day Meet and Greet" bersama Timnas Indonesia dan Palestina di Balai Kota Surabaya, Ahad (11/6/2023) malam.
Pria yang akrab disapa Cak Eri ini mengaku tak sabar menunggu jalannya laga persahabatan itu, terlebih dia juga menunggu aksi dua pemain timnas Indonesia asal Kota Surabaya, yakni Marselino Ferdinan dan Rizky Ridho.
"Saya menunggu aksinya dua pemain asli Suroboyo, Marsel sama Ridho," ujarnya.
Di sisi lain, Wali Kota Eri Cahyadi menyatakan fasilitas latihan di Stadion Gelora Sepuluh Nopember dan Lapangan Tot Heil Onzer Ribbenkast (THOR) mendapatkan pujian dari pelatih timnas Palestina Makram Daboub dan pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong. Menurutnya, kedua pelatih itu mengaku puas dengan kualitas dua fasilitas latihan tersebut.
"Mereka bilang semua rumput di semua lapangan seharusnya seperti di Surabaya. Ini suatu kebanggaan kami untuk menjadikan Surabaya sebagai kota sepak bola," ucapnya.
Tak hanya Wali Kota Eri Cahyadi saja yang punya prediksi skor pertandingan kedua tim. Masyarakat Surabaya pun juga memiliki pandangannya sendiri.
Seperti halnya warga asal Pegirian, Surabaya Ahmad Daud. Dia optimistis timnas Indonesia mampu mengalahkan Palestina. "Bisa menang timnas, skornya 2-0 kalau dari saya," kata dia.
Ahmad mengaku bakal menyaksikan pertandingan secara langsung di Stadion GBT. Ia sudah membeli tiket, nonton langsung ke GBT untuk memberikan dukungan ke skuad Merah-Putih.
Hal berbeda disampaikan warga asal Kabupaten Gresik Andi Setiawan. Dia memperkirakan Palestina mampu mengungguli Fachruddin Aryanto dan kawan-kawan. "Kalau menurut saya Palestina menang 2-0, kualitas permainan masih bagus Palestina," kata dia.
Namun, Andi mengaku tidak bisa menyaksikan langsung di stadion, sebab tak mendapatkan tiket pertandingan. Saat hendak membeli, kata dia, tiketnya sudah habis.