Selasa 13 Jun 2023 06:43 WIB

Jamaah Diimbau Mencapai Haji Mabrur Bersama-sama

Jamaah haji diminta saling bantu dan perhatian dalam penyelesaian ibadah.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Petugas memberikan air Zamzam kepada jamaah haji embarkasi UPG 9 (Makassar) di hotel 304 di Syisyah, Makkah, Arab Saudi, Rabu (7/6/2023).
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Petugas memberikan air Zamzam kepada jamaah haji embarkasi UPG 9 (Makassar) di hotel 304 di Syisyah, Makkah, Arab Saudi, Rabu (7/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Kepala Seksi Bimbingan Ibadah Daerah Kerja (Daker) Makkah, KH Zulkarnain Nasution, menyampaikan semangat jamaah haji Indonesia menjalankan ibadah sesampainya di Tanah Suci sungguh harus mendapat apresiasi. Banyak jamaah yang tidak sabar menyelesaikan umroh qudum walaupun panas mencapai 40 derajat Celsius di Makkah.

"Seksi bimbingan ibadah mengimbau jamaah haji jangan tergesa-gesa dalam menyelesaikan ibadah umroh qudum karena masih banyak waktu," kata Kiai Zulkarnain di Kantor Daker Makkah, Selasa (13/6/2023).

Baca Juga

Kiai Zulkarnain menyampaikan, jamaah haji ketika sampai Makkah sebaiknya istirahat dulu minimal selama empat jam, setelah itu silakan melaksanakan umroh qudum di Masjidil Haram.

Ia mengingatkan, istirahat secukupnya bagi jamaah haji yang berkebutuhan khusus dan tidak buru-buru menuju ke Masjidil Haram. Jamaah dengan kebutuhan khusus diminta berada di hotel sehari agar teman-teman di rombongan atau regunya menyelesaikan lebih dulu umrohnya.

Baru kemudian esok harinya, jamaah haji yang sehat dan sudah umroh qudum membantu jamaah haji lansia yang berkebutuhan khusus setelah mereka cukup beristirahat di hotel.

"Pada suhu udara yang cukup panas saat ini, setiap jamaah haji jangan tergesa-gesa, harus penuh pertimbangan dan kehati-hatian dalam beribadah," ujar Kiai Zulkarnain.

Kiai Zulkarnain mengatakan, hindari umroh di siang hari karena cuaca sangat panas. Dalam sebuah hadits disampaikan dari Sahal bin Saad, Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya sikap tergesa-gesa itu dari setan."

Sehubungan dengan itu, Kiai Zulkarnain berharap jamaah haji menjaga ketahanan dan kebersamaan rombongannya. Saling bantu dan perhatian dalam penyelesaian ibadah.

Itu penting diterapkan dalam mencapai kemabruran. Karena tagline ramah lansia bukan saja berlaku hanya untuk petugas, tapi jamaah yang muda dan kuat di setiap kloter dimohon memberikan perhatian khusus juga kepada jamaah lansia.

"Tenaga petugas tidak akan cukup dalam melayani jamaah haji lansia yang terbilang banyak tahun ini. Oleh karena itu perlu semua kita, petugas dan jamaah haji saling bantu mensukseskan penyelesaian ibadah jamaah haji lansia," jelas Kiai Zulkarnain.

Kiai Zulkarnain mengatakan yang lebih tahu dan mengerti tentang kondisi jamaah haji lansia tentu teman-teman di rombongannya. Maka, berembuklah tentang strategi pencapaian kemabruran haji bersama. Jangan ada yang tertinggal apalagi pembiaran jamaah haji lansia.

"Peran ketua rombongan dan ketua regu dalam mengelola dinamika pencapaian ibadah haji harus terukur sesuai kondisi fisik dan mental jamaahnya. Agar ketahanan dan kebersamaan rombongan dan regunya tercapai sampai pulang ke Tanah Air," kata Kiai Zulkarnain.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement