REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Mantan perdana menteri Italia, Silvio Berlusconi, meninggal dunia pada usia 86 tahun, setelah dirawat karena infeksi paru-paru yang terkait dengan leukemia kronis. Banyak momen yang dikenal cukup kontroversial dalam hidupnya.
Berlusconi memimpin pemerintahan Italia empat kali, berulang kali bangkit kembali dari skandal seks dan tuduhan korupsi. Ia menjadi perdana menteri Italia terlama sejak Perang Dunia Kedua.
Kehidupan pribadi dan publiknya--termasuk pesta seks yang terkenal, istri dan pacar yang glamor, kasus pengadilan dan hukuman penjara--menarik banyak perhatian di dalam dan luar negeri.
Berlusconi sendiri suka membanggakan dirinya sebagai pribadi yang tangguh. Dia menjadi sosok berkarakter seiring bertambahnya usia. Karena itu, kematiannya meninggalkan "kehilangan besar" bagi pendukung setianya, kata menteri pertahanan Italia.
Mengingat Silvio Berlusconi tanpa menyebutkan kesalahannya hampir mustahil. Ironi, entah baik atau buruk, adalah ciri khas pria itu. Saat penghormatan mengalir setelah kematiannya, ada beberapa momen kontroversial yang paling terkenal dari dirinya.
Mencela makanan orang Finlandia
Saat itu tahun 2001 dan Uni Eropa memutuskan apakah harus menempatkan agen pengawas makanan barunya di Helsinki atau di kota Parma, Italia. Berlusconi tidak ragu membuat pernyataan menyindir. "Parma identik dengan masakan enak. Orang Finlandia bahkan tidak tahu apa itu prosciutto."
Tanggapan Finlandia sama berkesannya. Surat kabar Helsingin Sanomat terbit saat itu menanggapi Berlusconi. "Prosciutto adalah ham. Sekarang lebih dari 1.200.000 orang Finlandia mengetahuinya. Puas, Tuan Berlusconi?"
Uni Eropa akhirnya menugaskan agensi pengawas makanan tersebut ke Italia, tetapi Berlusconi berhasil membuat marah Finlandia. Ia lebih jauh mengatakan untuk membujuk PM Finlandia Tarja Halonen agar menyerah, dia harus "menggunakan semua taktik playboynya". Sontak sindiran itu, akhirnya membuat Finlandia memanggil duta besar Italia.
Bandana
Pada Agustus 2004 Berlusconi bergabung dengan Perdana Menteri Inggris Tony Blair di resor Sardinia Porto Rotondo. Dia menyambutnya dengan mengenakan pakaian serba putih termasuk bandana bermotif. Diduga, dia menggunakannya untuk menutupi transplantasi rambutnya baru-baru ini. Itu tetap menjadi salah satu penampilan Berlusconi yang paling kontroversial.
Kemarahan hinaan Nazi
Tahun 2003 mungkin merupakan awal terburuk yang pernah ada untuk pergantian kepresidenan Uni Eropa. Berlusconi berpidato di depan parlemen Uni Eropa di Strasbourg dan membuat semua orang terdiam dengan membandingkan anggota parlemen Jerman Martin Schulz dengan "kapo", penjaga kamp konsentrasi Nazi. Schulz berani menanyainya tentang konflik kepentingan dengan Berlusconi.
Sebutan 'kecokelatan Obama' dan foto janggal dengan Michelle
Pada tahun 2008, Barack Obama menjadi presiden kulit hitam pertama Amerika Serikat. Berbicara dalam konferensi pers, Berlusconi berbicara soal sosok Obama, orang yang mudah bergaul, karena dia "muda, tampan dan... berkulit kecokelatan." Banyak yang tertawa terbahak-bahak, tetapi sebagian besar dunia tidak menganggap lelucon itu lucu.
Pasangan itu akhirnya bertemu di Pittsburgh G20 pada 2009, di mana mereka berfoto bersama Michelle Obama. Berlusconi tampaknya memuji penampilan keduanya, termasuk dengan sambutan akan penampilan Michelle Obama, yang dilihat cukup janggal. Barack Obama tidak terlihat senang dengan sikap Berlusconi itu.
Komentar gempa L'Aquila
Pada 2009, gempa dahsyat melanda kota L'Aquila. Ada ratusan korban jiwa dan hampir 30.000 orang mengungsi. Berlusconi mengunjungi kamp pengungsi dan entah bagaimana mencoba menghibur orang dengan mengatakan bahwa mereka harus melihat kondisi sementara tanpa tempat tinggal, sebagai 'liburan berkemah'.
Krisis? Krisis apa?
Ini tahun 2011, ketika Eropa dicengkeram oleh krisis keuangan terburuk sejak Depresi Hebat dan Italia nyaris gagal bayar. Berlusconi, bagaimanapun, melihatnya secara berbeda.
Berbicara di momen Cannes G20, Berlusconi mengatakan tidak banyak yang perlu dikhawatirkan, "karena jika Anda melihat-lihat kondisinya baik saja." "restoran penuh dan pesawat penuh, pemesanan tiket penerbangan hampir tidak mungkin."
Dia dipaksa mengundurkan diri kurang dari dua minggu kemudian, digantikan oleh pemerintahan teknokrat yang akan mencoba menyelamatkan keuangan Italia dengan upaya "darah dan air mata".