REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Warga Kota Semarang yang akan berkurban diimbau lebih berhati- hati dan teliti dalam memilih hewan kurban. Sebab di Jawa Tengah belum sepenuhnya terbebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) pada hewan ternak.
Tak terkecuali dengan hewan-hewan ternak yang ad di wilayah Kota Semarang. Berdasarkan data Dinas Pertanian Kota Semarang, hingga 10 Juni 2023 masih ada 37 kasus aktif PMK serta 266 kasus LSD pada hewan ternak di wilayah setempat.
Di sisi lain, dengan meningkatnya kebutuhan akan hewan kurban menjelang hari raya Idul Adha 1444 Hijriyah, banyak hewan ternak dari luar daerah yang masuk ke Kota Semarang.
Hal ini ditandai dengan banyaknya penjual hewan kurban ‘tiban’ di Kota Semarang dalam beberapa pekan terakhir. Kendati pengawasan lalu lintas hewan ternak masih dilakukan, namun kewaspadaan dan kehati-hatian harus juga jadi pehatian.
“Kami ingatkan, masyarakat harus lebih berhati-hati, jangan salah pilih dan pastikan hewan kurban yang dibeli tidak terserang PMK maupun LSD,” ungkap Tim Medik Veteriner Muda Dinas Pertanian Kota Semarang, Khoirunnisa Tri Amanati, di sela pelaksanaan vaksinasi yang menyasar sejumlah tempat penjualan hewan kurban di Kota Semarang, Selasa (13/6/2023).
Nissa mengatakan, saat ini PMK masih ada, maka masyarakat yang akan membeli hewan kurban harus jeli dan pilih hewan ternak yang sudah tervaksin. Pun demikian penyakit LSD juga masih ada.
Hewan ternak yang terserang LSD dapat dilihat dari benjolan-benjolan pada kulitnya. Jika ditemukan hewan ternak yang ada benjolan pada kulit jangan dipilih untuk hewan kurban. Pastikan hewan kurban tampak segar dan sehat, tidak ada luka atau cacat dibadannya.
Ia juga mengatakan, selama sepekan ini, Dinas Pertanian memang mendatangi tempat-tempat penjualan hewan kurban untuk melakukan pengawasan di lapangan. Jika ditemukan hewan kurban sehat tetapi belum divaksin PMK akan diberikan vaksin PMK.
Jika ditemukan hewan kurban yang kondisinya tidak sehat walaupun belum divaksin maka tidak akan diberikan vaksin. Juga penjual yang bersangkutan diminta untuk melakukan karantina atau memisahkan dengan hewan-hewan kurban lainnya yang sehat.
“Hari ini, tim medik veteriner Dinas Pertanian menargetkan vaksinasi terhadap 80 hewan kurban, di berbagai tempat penjualan hewan kurban yang ada di wilayah di Kota Semarang,” jelasnya, saat dikonfirmasi di lingkungan Pandansari, Kelurahan tambak dalam, Kecamatan Gayamsari.
Selain vaksinasi ini, pada pekan berikutnya tim akan melaksanakan pemantauan hewan kurban untuk Idul Adha. Karena pekan depan sudah memasuki masa fokus untuk persiapan menjelang Hari Raya Kurban.
Setelah Hari Raya Idul Adha, program vaksinasi akan kembali dilanjutkan di Kota Semarang dengan sasaran hewan ternak kambing, domba, sapi, dan kerbau. “Sehingga, hewan-hewan ternak sehat yang ada di Kota Semarang semua terjangkau vaksinasi,” kata dia.