REPUBLIKA.CO.ID, PENAJAM -- Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, memastikan daging kurban untuk kebutuhan Idul Adha 1444 H layak dikonsumsi.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Penajam Paser Utara Arief Murdiyatno mengatakan, semua hewan kurban dipastikan sehat dan bebas dari penyakit menular.
"Kami terus berupaya agar kondisi hewan kurban yang akan disembelih dalam kondisi sehat," katanya, Selasa (13/6/2023).
Saat ini, produksi ternak khususnya sapi di Kabupaten Penajam Paser Utara belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama saat hari besar keagamaan.
Menurut dia, total kebutuhan hewan kurban pada Idul Adha 2023 mencapai 1.100-1.200 sapi dan 200 kambing. Jumlah tersebut sedikit naik dibandingkan hewan ternak yang disembelih pada Idul Adha 2022 yang mencapai 1.091 sapi dan 184 kambing.
Sementara, hewan ternak sapi yang tersedia di peternakan masyarakat maupun perusahaan penggemukan di Penajam hanya 750 sapi dan 150 kambing, sehingga harus didatangkan dari luar daerah.
Pada 2023, sebanyak 900 sapi akan didatangkan dari luar daerah dengan sapi yang sudah masuk sekitar 240 ekor dan sisanya masih dalam karantina serta dalam perjalanan.
Kabupaten Penajam Paser Utara mendatangkan pasokan daging qurban dari luar daerah khususnya sapi dari Nusa Tenggara Barat, Sulawesi, dan Jawa, dengan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi.
Persyaratan tersebut diberlakukan untuk memastikan hewan ternak yang masuk bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK) maupun penyakit kulit berbenjol (lumpy skin disease/LSD). Hewan ternak dari luar daerah berpotensi terjangkit penyakit tertentu, sehingga pihaknya melakukan pengetatan pengawasan pintu masuk baik jalur darat maupun laut.